Jumat 19 Apr 2024 22:25 WIB

Nasabah KUR BRI Ini Panen Penjualan Selama Ramadhan dan Lebaran  

Sate Klathak Pak Pong ini bisa membuat pelanggannya rela mengantre.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ilustrasi - Usaha kuliner Sate Klathak Pak Pong di Yogyakarta.
Foto: ANTARA/HO-BRI
Ilustrasi - Usaha kuliner Sate Klathak Pak Pong di Yogyakarta.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Sate Klathak Pak Pong termasuk salah satu kuliner yang melegenda di Yogyakarta. Zakiron alias Pak Pong selaku pemilik Sate Klathak Pak Pong mengungkapkan, dirinya merintis usaha ini pertama kali pada tahun 1997 dengan mengontrak sebuah kios kecil pinggir jalan berukuran 6x6 meter di daerah Jejeran, Bantul, Yogyakarta.

"Untuk mengembangkan usaha kuliner ini, pada tahun 2000 saya memberanikan diri pinjam modal usaha ke BRI,” ungkap Pak Pong beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Pascagempa Yogyakarta pada 2006, nasib baik justru dialami Sate Klathak Pak Pong. Akhirnya, pada 2010, lewat fasilitas KUR BRI, dirinya kembali meminjam modal usaha untuk membeli tanah dan mendirikan bangunan permanen untuk Sate Klathak Pak Pong pusat yang beroperasi sampai sekarang.

“Di hari-hari biasa, kami bisa menyembelih 20-30 ekor kambing sehari. Sementara saat akhir pekan maupun momen libur panjang, seperti lebaran, kami bisa menyembelih hingga 40-50 ekor kambing sehari. Dengan jumlah tersebut, kami bisa meraih omzet sekitar Rp 35-50 juta per bulan,” ungkapnya.

Tempat makan ini ternyata juga punya menu lain yang difavoritkan pelanggan, yaitu Krenyos dan Tengkleng Kambing. Krenyos merupakan daging sandung lamur kambing yang digoreng dengan bumbu garam dan disantap dengan sambal bawang mentah atau sambal kecap. Banyak pelanggan yang memesannya, terutama anak-anak muda, sehingga kedua menu tersebut kerap habis duluan. 

Pak Pong mengakui jika tempatnya ramai dijadikan tempat buka bersama saat Ramadhan, dan semakin membeludak pengunjungnya jelang lebaran, “Mungkin karena di akhir-akhir Ramadhan sudah mulai banyak orang yang mudik ke Yogyakarta, sehingga setiap H-5 Lebaran Sate Klathak Pak Pong ini selalu ramai sampai H+10 Lebaran. Tak jarang, omzetnya bisa mencapai Rp50 juta per bulan”, ungkapnya.

Saking melegendanya, Sate Klathak Pak Pong ini bisa membuat pelanggannya rela mengantre hingga dua jam. Karena tempat duduk yang terbatas, tidak jarang pengunjung harus berdiri sampai ada kursi yang kosong. Apalagi saat lebaran, Sate Klathak Pak Pong juga menyediakan paket hemat untuk beberapa orang yang sudah berisikan Sate Klathak, Tengkleng, Kreyos, Gulai dan menu andalan lainnya, sehingga pelanggan tak perlu ribet lagi pesan menu. Maka dari itu, jangan lupa ajak keluarga maupun orang terdekat lainnya saat mudik atau libur lebaran untuk mampir ke Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement