EKBIS.CO, SAWAHLUNTO -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT Semen Padang, tengah mengembangkan destinasi wisata Kampung Songket di Sawahlunto, Sumatra Barat. Proyek ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk melestarikan warisan budaya dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Pengembangan destinasi wisata ini ditandai dengan seremonial peletakan batu pertama untuk tata ruang Kampung Dolas Songket, yang dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya UMKM Dolas Songket dalam melestarikan songket Silungkang.
"Pengembangan Kampung Dolas Songket oleh PT Semen Padang adalah langkah strategis yang sejalan dengan semangat keberlanjutan kami untuk menjaga eksistensi songket Silungkang sebagai warisan budaya dan meningkatkan ekonomi masyarakat," ujar Corporate Secretary Semen Indonesia, Vita Mahreyni.
"Dengan pendampingan menyeluruh, kami berharap melahirkan penenun-penenun andal yang mampu membawa songket Silungkang ke kancah global dan mengharumkan nama Indonesia."
Proyek ini mencakup pembangunan gapura, perbaikan akses jalan, pembangunan fasilitas assembly point bagi wisatawan, dan bantuan mesin tenun. Semen Indonesia menekankan pentingnya mengoptimalkan potensi sumber daya dan kearifan lokal serta isu strategis pada suatu daerah untuk menciptakan nilai dan manfaat secara berkelanjutan.
Anita Dona Asri, pendiri UMKM Dolas Songket, memulai usahanya pada 2014 dengan memberikan edukasi dan pelatihan menenun bagi masyarakat desa. Berkat usaha tersebut, songket Silungkang kini menjadi sumber ekonomi keluarga bagi banyak penduduk setempat.
"Dengan dukungan dari PT Semen Padang sejak akhir 2023, kami telah menerima berbagai bantuan untuk mengembangkan Dolas Songket, termasuk pelatihan membuat desain songket berbasis digital yang sangat membantu mempercepat proses produksi," kata Dona.
Saat ini, UMKM Dolas Songket memiliki 29 anggota tim yang profesional. Produk mereka meliputi kain, sarung, kemeja pria, dan gaun wanita dengan harga bervariasi antara Rp 400 ribu hingga Rp 3,5 juta. Penjualan dilakukan melalui galeri Dolas Songket serta media sosial dan marketplace, dengan rata-rata penjualan 120 item per bulan.
Dona juga mengungkapkan impiannya menjadikan desanya sebagai destinasi wisata Kampung Songket, di mana wisatawan tidak hanya dapat membeli songket, tetapi juga mencoba menenun sendiri. Dengan dukungan berkelanjutan dari PT Semen Padang, harapan ini semakin mendekati kenyataan.