EKBIS.CO, JAKARTA - Hidup Dede Iskandar berubah drastik sejak ia terjun menjadi wirausahawan. Berangkat dari antusiasmenya di bidang otomotif, Dede bersama mitra bisnisnya, Exfran Fery, mendirikan bisnis perawatan otomotif bernama Oxide Push Boundaries (Oxide).
Awalnya, saat masih bekerja sebagai petugas kebersihan di kebun binatang Ragunan, Jakarta, Iskandar mencoba peruntungan membuat sebuah brand produk perawatan kendaraan yang mulai didirikan di tengah pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Berbekal ilmu digital marketing yang ia pelajari secara otodidak, Iskandar memilih untuk memasarkan produknya menggunakan platform e-commerce seperti Shopee.
Perjalanan Iskandar dalam membangun Oxide di Shopee pun tidak langsung berjalan mulus. Di masa awal berbisnis, jumlah penjualan Oxide tak pernah mencapai target yang diharapkan.
Namun, Iskandar terus mencari strategi untuk meningkatkan penjualannya. Iskandar percaya bahwa Shopee adalah platform e-commerce yang sangat menjanjikan, sehingga ia bertekad untuk lebih fokus mengembangkan bisnisnya di Shopee.
“Di awal berbisnis, saya melakukan riset komparasi dengan menggunakan beberapa tools digital untuk menganalisa e-commerce mana yang memiliki performa terbaik dan trafik tertinggi. Dari hasil riset yang saya lakukan, Shopee memang berada di posisi paling atas, lebih ramai dibanding yang lain. Jadi, saya putusin untuk lebih fokus di Shopee, pelajari fitur-fiturnya Shopee,” jelas Dede Iskandar, pemilik Oxide Push Boundaries dalam keterangan, Sabtu (13/7/2024).
Keputusan dan langkah Iskandar untuk fokus berjualan di Shopee pun berbuah manis. Ia berhasil meningkatkan penjualannya dengan memaksimalkan penggunaan fitur dan program promosi Shopee.
Dalam waktu yang relatif singkat, Oxide kini telah berhasil meraih omzet hingga Rp 800 juta setiap bulannya. Iskandar pun membeberkan tiga kunci utama yang ia terapkan dalam mengembangkan Oxide.
Pertama adalah utamakan kepuasan konsumen. Iskandar menjelaskan bahwa Oxide selalu berusaha memastikan proses pengiriman pesanan yang cepat dan menyediakan garansi 100 persen.
“Di Oxide, kami punya garansi 100 persen. Di Shopee juga ada program Garansi Bebas Pengembalian. Menurut saya program Shopee ini semakin melengkapi garansi 100 persen yang toko kami sediakan. Jadi, konsumen enggak perlu ragu-ragu lagi belanja di Oxide. Satu bulan pertama setelah program Garansi Bebas Pengembalian Shopee diluncurkan, Oxide bahkan mengalami peningkatan penjualan hingga hampir 20 persen. Dan sebenarnya konsumen juga enggak sesering itu melakukan pengembalian barang, paling cuma ada 1-2 orang dalam dua bulan,” jelas Iskandar.
Kunci kedua adalah berinvestasi pada fitur dan program promosi e-commerce. Sejak awal membangun Oxide, Iskandar selalu berusaha mengulik fitur dan program promosi yang ada di Shopee. Ia percaya bahwa penggunaan fitur dan program yang tepat sasaran dapat membantunya meningkatkan visibilitas toko dan penjualan produk.
“Fitur utama yang Oxide gunakan adalah Iklan Shopee. Oxide juga rajin mengikuti program Shopee, seperti Voucher Toko, dan Gratis Ongkir. Keduanya punya dampak besar untuk penjualan Oxide. Para penjual memang harus berani memaksimalkan penggunaan fitur dan program Shopee. Penentuan strategi promosi di Shopee ini sama seperti investasi. Kita harus tahu channel promosi mana yang paling efektif, lalu kita berinvestasi di situ supaya hasil penjualan kita makin maksimal,” tambah pria yang juga pernah bekerja sebagai staf counter supermarket ini.
Selanjutnya adalah adaptif terhadap perubahan lanskap bisnis. Pelaku usaha juga wajib untuk bersikap adaptif terhadap setiap perubahan lanskap bisnis yang ada, seperti mencari celah peluang yang dapat dimaksimalkan dengan adanya perubahan tersebut. Itulah mengapa riset bisnis dan perilaku konsumen menjadi suatu hal yang esensial dalam perkembangan bisnis Oxide.
“Di Oxide, kami selalu menerapkan sikap yang adaptif dan rajin melakukan riset pasar. Kami selalu mencoba menangkap peluang di setiap perubahan lanskap bisnis yang ada. Contohnya, kalau ada pembaruan program di platform online maupun ada feedback dari konsumen, kami berusaha menjadikan hal tersebut sebagai dorongan untuk meningkatkan pelayanan Oxide. Intinya akan balik lagi ke konsumen, kami ingin memastikan bahwa konsumen kami merasa puas,” kata Iskandar.
Sejalan dengan komitmen dalam mendorong roda perekonomian nasional melalui pilar UMKM dan brand lokal, Shopee mengembangkan fitur dan program inovatif untuk mendukung pertumbuhan bisnis lokal. Pada tahun 2023, sebanyak 84 persen pelaku usaha di Shopee berasal dari UMKM dan brand lokal, dengan 93 persen total transaksi didominasi oleh produk lokal. Shopee berupaya untuk terus menciptakan ekosistem yang inklusif dan mendukung pertumbuhan serta kesuksesan jangka panjang UMKM dan brand lokal di Indonesia.