EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni menunjukkan kinerja positif sepanjang semester I 2024. Direktur Utama Pelni Tri Andayani mengatakan indikator pertumbuhan kinerja tergambar dari realisasi jumlah penumpang maupun laba perusahaan hingga semester I 2024.
"Jumlah penumpang sebelum masa pandemi Covid-19 sekitar 5,4 juta penumpang dalam satu tahun. Kemudian menurun tajam pada 2020 dan 2021," ujar Anda dalam acara gelar wicara bertajuk "Peluang dan Tantangan Pelni: Menjawab antara Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan di era Media Sosial di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Selepas pandemi, lanjut Anda, okupansi kapal Pelni kembali tumbuh sebesar 4,2 juta penumpang pada 2022. Anda menyebut laju okupansi penumpang Pelni terus merangkak naik setahun berselang.
"Meningkat lagi seiring PPKM dibuka dan pada akhir 2023 kami membukukan jumlah penumpang sebanyak 5,3 juta penumpang," ucap Anda.
Mantan Direktur Keuangan dan SDM PT Len Industri itu menargetkan Pelni mampu membawa 5,4 juta sampai 5,5 juta penumpang pada 2024. Anda optimistis target ini akan terealisasi jika melihat capaian semester I 2024 yang sudah mencapai 2,6 juta penumpang.
"(Optimistis) karena ada Nataru di akhir tahun. Kemudian melihat juga dari tren saat ini sepanjang tahun ini," lanjut Anda.
Untuk mengakomodasi peningkatan kebutuhan penumpang, ucap Anda, Pelni mengajukan dispensasi kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait kapasitas penumpang. Anda berharap Kemenhub mengizinkan Pelni untuk membawa 150 persen dari total kapasitas penumpang.
"Karena memang jumlah permintaan dari masyarakat untuk bepergian dengan moda transportasi laut itu saat ini sangat tinggi," sambung mantan Direktur Marketing & Pengembangan Bisnis PT Phapros tersebut.
Anda menyampaikan peningkatan jumlah penumpang mendongkrak kinerja keuangan Pelni. Anda menjelaskan laba Pelni yang sempat anjlok ke angka Rp 30 miliar dan Rp 40 miliar pada era pandemi di 2021-2022 mengalami lonjakan hingga Rp 173 miliar dan Rp 201 miliar pada 2022 dan 2023.
"Peningkatan jumlah penumpang bisa dibilang menjadi resep kenaikan laba perusahaan. Kami optimistis laba akan tumbuh positif mengingat hingga semester I 2024 sudah mencapai Rp 110 miliar," kata Anda.