Ahad 03 Nov 2024 10:50 WIB

Whoosh akan Tambah Jumlah Armada Jadi 62 KA per Hari pada Awal 2025 

Whoosh telah melayani sebanyak 6 juta penumpang sepanjang satu tahun beroperasi.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh akan menambah jumlah kereta api (KA) menjadi 62 KA.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh akan menambah jumlah kereta api (KA) menjadi 62 KA.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh akan menambah jumlah kereta api (KA) menjadi 62 KA, seiring dengan terus meningkatnya jumlah penumpang. Rencana itu bakal direalisasikan pada awal 2025. 

“Itu direncanakan untuk awal tahun depan, akan dilakukan juga penyesuaian untuk KA feeder-nya,” kata General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa saat dikonfirmasi Republika, Ahad (3/11/2024). 

Baca Juga

Eva menjelaskan, penambahan perjalanan KA dilakukan seiring dengan peningkatan volume penumpang yang secara positif terus terjadi sejak awal beroperasi pada Oktober 2023, atau setahun terakhir. 

“Yang sebelumnya 9.000 orang per hari, saat ini sudah menjadi sekitar 18.000 sampai dengan 20.000 per hari. Hits-nya bahkan pernah di 24.500 orang per hari,” terangnya. 

Menurut catatan KCIC, Whoosh telah melayani sebanyak 6 juta penumpang sepanjang satu tahun beroperasi. Kereta jurusan Jakarta-Bandung itu hadir sebagai moda transportasi yang lebih nyaman dan cepat untuk digunakan. 

Berbagai inovasi dilakukan untuk menggaet penumpang yang semakin banyak. Diantaranya dari segi pembelian tiket, dari yang awalnya hanya melalui loket, mesin tiket, website, dan aplikasi Whoosh, menjadi lebih availabe dengan berbagai aplikasi seperti Acces by KAI, Livin by Mandiri, BRImo, dan BNI Mobile Banking.

Selain itu juga, Whoosh menerapkan integrasi moda sehingga penumpang dapat melakukan perjalanan lanjutan hingga menuju lokasi tujuan. Dengan desain modern dan kecepatan selayaknya 'shinkansen' Jepang, masyarakat pun kian tertarik dengan moda transportasi tersebut.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement