Karena itu, PM Wong menilai pemerintah Indonesia harus mengambil contoh model bisnis ini sebanyak-banyaknya, jangan hanya dari Singapura. "Jadi saya tidak yakin apakah Indonesia hanya perlu mencontoh kami saja. Masih banyak model lain yang bisa ditelaah, banyak contoh yang bisa dipelajari," kata dia. Meski demikian, sebagai negara tetangga, PM Wong memastikan Singapura dengan senang hati berbagi pengalaman dan apa yang telah dialami Temasek.
PM Wong menambahkan, setiap negara memiliki kebutuhan investasi berbeda yang harus dipenuhi via model bisnis tersebut. Karena itu penting melihat tidak hanya bentuk perusahaan investasinya tapi juga apa yang telah dilakukan dan kebutuhan negara tersebut. "Anda dapat melihat semua pengalaman ini dan kemudian mengembangkan model Anda sendiri yang dapat diterapkan di Indonesia."
"Dan saya yakin Presiden Prabowo pada waktunya akan mengembangkan model yang efektif yang sesuai dengan kebutuhan Indonesia dan akan membantu mendorong pembangunan Indonesia dan pertumbuhan di fase berikutnya," sambung PM Wong.
Singapura memiliki beberapa lembaga investasi, salah satunya adalah Temasek. Temasek berdiri sejak 1974. Pada 2021, Temasek mengelola portofolio bersih sebesar 49 miliar dolar Singapura, yang berasal dari perusahaan perusahaan milik negara. Imbal hasil investasi tersebut mulai dari lima tahun, tujuh tahun, hingga sepuluh tahun bervariasi mulai dari lima persen hingga delapan persen.