Rabu 20 Nov 2024 15:36 WIB

Hati-Hati Penipuan Berkedok Rekrutmen KCIC

Masyarakat agar berhati-hati terhadap segala bentuk informasi atau tawaran rekrutmen.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
PT KCIC mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan rekrutmen KCIC. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
PT KCIC mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan rekrutmen KCIC. (ilustrasi)

EKBIS.CO,  JAKARTA -- PT KCIC mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan rekrutmen KCIC. GM Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengajak masyarakat lebih teliti dalam melihat informasi terkait proses rekrutmen KCIC.  

"Kami ingin menegaskan seluruh informasi terkait rekrutmen KCIC hanya diumumkan melalui situs resmi kami di kcic.co.id/karir serta kanal media sosial resmi KCIC yaitu @keretacepat_id atau @lifeatkcic," ujar Eva dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (20/11/2024).

 

Eva mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap segala bentuk informasi atau tawaran rekrutmen yang berasal dari sumber yang tidak resmi. Hal ini bisa melalui pesan teks, email, atau media sosial yang tidak terkait dengan KCIC. "Pastikan selalu memeriksa sumber informasi lowongan pekerjaan yang Anda terima," ucap Eva. 

 

Eva mengimbau masyarakat menghindari segala bentuk permintaan biaya. Eva memastokqn KCIC tidak pernah meminta biaya apapun dalam proses rekrutmen. Eva mengatakan masyarakat dapat menghubungi Customer Service di Stasiun atau Contact Center KCIC melalui ke 150909, WhatsApp chat ke 0815-1032-0909, email ke cs@kcic.co.id atau recruitment@kcic.co,id, serta ⁠Instagram reply dan DM ke @keretacepat_id jika menemukan informasi yang mencurigakan atau tidak meyakinkan yang mengatasnamakan KCIC.

 

Eva menyampaiakan KCIC mengutamakan transparansi dan akuntabilitas dalam proses rekrutmen dan terus berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari penipuan. "Tetap waspada, teliti, dan berhati-hati agar terhindar dari modus penipuan yang merugikan masyarakat," kata Eva.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement