Senin 25 Nov 2024 09:24 WIB

IsDB dan IFAD Kerjasama Dukung Ketahanan Pangan Indonesia

Program ini fokus pada komoditas bawang merah, khususnya jenis umbul batu hijau.

Red: Gilang Akbar Prambadi
  Seorang petani memegang bawang merah.  (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Seorang petani memegang bawang merah. (ilustrasi)

EKBIS.CO,  MALANG -- Indonesia, bersama dengan Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD), menjalin kerja sama internasional melalui program UPLAND Kementerian Pertanian. Kerjasama dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat ketahanan pangan dan mendukung swasembada pangan .

Para perwakilan lembaga internasional akan meninjau langsung pelaksanaan proyek UPLAND di tiga desa yang terletak di dua kecamatan, yaitu Pujon dan Ngantang Kabupaten Malang. Kerjasama dilakukan untuk memberikan untuk meningkatkan potensi pertanian dataran tinggi di Indonesia.

Country Director South East Asia and The Pacific, Sub Regional Office IFAD, Hani A Elsadani Salem menjelaskan, bahwa kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan, terutama setelah dampak pandemi COVID-19 yang melanda dunia.

"Program ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan. Komoditas seperti padi, bawang merah, dan ternak semuanya berkontribusi dalam meningkatkan nilai tambah. Dan ini merupakan bagian integral dari upaya ketahanan pangan," kata Hani A Elsadani Salem di Malang, Kamis (21/1/2024)

Selain itu, IFAD berkomitmen untuk mendukung petani miskin di Indonesia. Hani Elsadani Salem menilai bahwa bantuan yang diberikan langsung kepada petani dalam berbagai aspek akan meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan.

"IFAD berkomitmen untuk mendukung petani miskin di pedesaan dengan meningkatkan produktivitas mereka. Kami juga fokus pada peningkatan akses pasar, penyediaan sarana pertanian, dan upaya pengentasan kemiskinan," jelasnya.

Program ini terutama difokuskan pada pertanian di dataran tinggi, yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dan bantuan. Dia menilai bantuan itu perlu juga diberikan kepada petani dataran tinggi sebagai yang dianggap juga mempunyai potensi tinggi.

"Selama ini, bantuan lebih banyak difokuskan pada dataran rendah, sementara daerah dataran tinggi masih kurang diperhatikan," ujar Hani Elsadani Salem.

"Program ini memiliki dua tujuan utama pertama, meningkatkan ketahanan pangan, dan kedua, meningkatkan penghidupan para petani dan pelaku pertanian lainnya," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Resident Representative and Director IsDB, Amer Bukvic menekankan potensi besar Indonesia dalam mengembangkan sumber daya alamnya. Amer mengungkapkan bahwa ketika masih di bangku sekolah dasar, dia sudah mempelajari geografi Indonesia dan terkesan dengan kekayaan alam yang dimiliki.

"Kami ingin berkontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan dan membantu Indonesia, insya Allah, menjadi semakin makmur," ujarnya.

Amer juga menegaskan bahwa tujuan utama dari UPLAND Project adalah untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia. Program ini juga berupaya untuk meningkatkan efisiensi dalam pemasaran produk pertanian, baik di tingkat lokal maupun internasional.

"Kami ingin mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045," katanya.

Pj Bupati Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto, menyatakan bahwa kerja sama ini telah berlangsung sejak 2021 dan dampaknya sudah dirasakan oleh petani di tiga desa yang terletak di dua kecamatan, yaitu Pujon dan Ngantang.

"Program ini mendapat respons positif dari masyarakat, khususnya petani, dan memberikan dampak yang luar biasa. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, program ini tidak hanya menguntungkan petani, tetapi juga memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat di luar sektor pertanian," kata Didik.

Dia berharap program UPLAND dapat terus dimanfaatkan oleh petani dan dapat berlanjut meskipun program UPLAND telah dihentikan oleh pemerintah. Dia yakin potensi, fasilitas dan pelatihan yang diberikan dapat mendukung produktivitas dan pendapatan para petani.

"Program ini fokus pada komoditas bawang merah, khususnya jenis umbul batu hijau. Hasil bawang merah ini tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga kebutuhan nasional," kata Didik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement