EKBIS.CO, JAKARTA – Sebagai provinsi muda dengan potensi melimpah, Papua Barat Daya terus menggencarkan promosi investasi melalui ajang Papua Barat Daya Investment Year 2024. Digelar pada 11-12 Desember 2024 di Jakarta, pameran ini diharapkan dapat menarik lebih banyak minat investor untuk mendukung pembangunan strategis di wilayah tersebut.
Plh Gubernur Papua Barat Daya, Mohammad Musa’ad, dalam pidato pembukaan menyampaikan bahwa tahun ini Papua Barat Daya berhasil mencapai target investasi sebesar Rp 2 triliun. "Ini menunjukkan bahwa Papua Barat Daya memiliki daya saing yang kuat sebagai tujuan investasi di kawasan Timur Indonesia. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, mulai dari perikanan, pertanian, pariwisata, hingga industri pengolahan, kami terus berupaya menjadikan Papua Barat Daya sebagai tujuan investasi unggulan," ujar Gubernur.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi yang masuk ke Papua Barat Daya pada 2023 mencapai Rp 1,70 triliun, dan meningkat signifikan menjadi Rp 2 triliun pada 2024, sebagian besar masih didominasi oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
“Capaian ini tidak lepas dari promosi yang terus dilakukan dan dukungan pemerintah pusat. Kami berharap angka ini terus meningkat di tahun-tahun mendatang, baik dari PMDN maupun Penanaman Modal Asing (PMA),” tambah Musa’ad.
Mengusung tema "Collaborating Strategic Partnership for Inclusive Sustainable Development," pameran ini menghadirkan puluhan entitas bisnis dan institusi dari Papua Barat Daya, termasuk Bank Papua, PT Antam Tbk, Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, serta pemerintah daerah dari Kota Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Raja Ampat, dan wilayah lainnya.
Selain pameran, agenda juga diisi dengan Simposium Tanah Papua bertema "Sinergi dan Kolaborasi Papua dalam Transformasi Pembangunan Inklusif, Berkeadilan, dan Berkelanjutan," serta Forum Kerjasama Daerah yang menghadirkan praktisi dan pembicara dari berbagai daerah. Forum ini bertujuan mendorong kerjasama antarprovinsi untuk memaksimalkan potensi ekonomi dan membuka peluang investasi baru.
Direktur Bisnis Bank Papua, Sabar Sebayang, mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah strategis mengenalkan Papua Barat Daya secara luas. “Kolaborasi adalah kunci utama dalam membangun Papua, dan kami mendukung penuh promosi ini untuk meningkatkan potensi dan minat investasi,” ujarnya.
Pintu Masuk ke Papua yang Kian Strategis
Sebagai wilayah yang dikenal sebagai “Pintu Masuk Papua,” Papua Barat Daya memiliki keunggulan geografis dan infrastruktur yang mendukung, termasuk pelabuhan dan bandara yang strategis. Kepala Bandara DEO Sorong, Cecep Tarya, menyebutkan pentingnya kolaborasi untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Bandara DEO sebagai gerbang utama ke Papua tentu sangat mendukung berbagai upaya promosi investasi. Kami optimis infrastruktur yang ada bisa mempercepat laju pembangunan di Papua Barat Daya,” ungkap Cecep.
Panitia acara, Berto Josua, menyatakan bahwa Papua Barat Daya Investment Year 2024 bertujuan mengenalkan potensi investasi dari seluruh kabupaten di provinsi ini, bukan hanya Sorong atau Raja Ampat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Papua Barat Daya adalah wilayah yang aman, potensial, dan ramah investasi. Dengan inisiatif seperti ini, kami optimis investasi pada 2025 akan terus bertumbuh, termasuk dari sektor industri pengolahan,” katanya.
Dengan fokus pada kolaborasi strategis dan pembangunan berkelanjutan, Papua Barat Daya siap mengokohkan posisinya sebagai salah satu tujuan investasi terbaik di Indonesia Timur, membuka jalan bagi transformasi ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.