Dari sisi kualitas kredit, rasio Non-Performing Loan (NPL) tetap terkendali, dengan angka NPL gross pada 2,20 persen dan NPL net 0,77 persen. Rasio Loan at Risk (LaR) pun mengalami penurunan menjadi 9,94 persen, mendekati level sebelum pandemi pada 2019, yang mencerminkan kualitas aset yang lebih baik.
"Kami melihat industri perbankan Indonesia terus menunjukkan kinerja yang solid dan stabil. Dengan tingkat profitabilitas yang tercatat pada 2,73 persen dan modal yang terus menguat, sektor ini siap menghadapi tantangan yang ada," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam Konferensi Pers Hasil RDKB November 2024, Jumat (13/12/2024).
Dian juga menambahkan, meskipun produk kredit buy now pay later (BNPL) perbankan masih berada pada porsi kecil, yakni 0,28 persen dari total kredit, namun produk ini terus berkembang dengan laju pertumbuhan yang signifikan, mencapai 47,92 persen yoy.
Secara keseluruhan, OJK mencatat bahwa industri perbankan Indonesia masih menunjukkan ketahanan yang solid, dengan struktur permodalan yang kuat dan kualitas aset yang terjaga, siap untuk terus mendukung perekonomian nasional dalam menghadapi ketidakpastian global.