Jumat 13 Dec 2024 21:38 WIB

Empat Hal yang Harus Dimiliki UMKM untuk Bisa Naik Kelas

iinovatif merupakan hal yang sangat penting.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza.
Foto: Dok. Kemen
Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Usaha Mikro, Kecil dan Menengah harus memiliki empat pilar agar bisnisnya tumbuh dan bisa naik kelas. Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza mengatakan, empat pilar tersebut dikenal dengan nama LIDI yaitu loyalitas, integritas, disiplin dan inovasi.

“Empat pilar ini merupakan hal yang krusial agar UMKM bisa bertahan berkelanjutan dalam bisnis. Salah satu misi dari KemenUMKM adalah sustainable karena ini kami juga menjalin kerja sama dengan banyak pihak termasuk dengan Kementerian Investasi untuk bisa membuka pasar di luar negeri,” kata Helvi saat menjadi pembicara kunvci di diskusi Menatap Masa Depan: Transformasi dan Peluang UMKM Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (12/11/2024).

Baca Juga

Helvi mengungkapkan, dari empat pilar tersebut, inovatif merupakan hal yang sangat penting. Karena, tanpa adanya inovasi akan sulit bagi UMKM untuk bisa naik kelas.

“Pengusaha kalau ingin naik kelas harus inovatif kalau tidak akan jadi pengusaha menunggu takdir ya begitu begitu saja. Nah, melalui inovasi UMKM dapat merespon perubahan pasar, kecepatan menghadapi pasar, menghadapi persaingan yang berujung kepada ketangguhan. Kita tidak bisa lagi secara konvensional menentukan perencanaan kemudian menghitung proses bisnis kemudian mengantisipasi pasar salah satunya ya sudah harus masuk ke tipe form digital,” ujar Helvi.

Direktur Bisnis dan Pemasaran SMESCO Rizky Firdaus mengatakan, SMESCO tengah membuat start up hub agar UMKM punya tempat di dunia digital agar bisa beraktivitas dengan mudah dan murah.

“Nantinya di startup hub kami akan mempunyai podcast studio sehingga para UMKM bisa melakukan live shopping yang sekarang jadi tren. Selain itu, mereka juga bisa melakukan kampanye secara digital,” ujar Rizky.

Selain membantu UMKM di dunia digital, kata Rizky, SMECO juga memberikan layanan kepada UMKM seperti pendaftaan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI), sertifikasi Badan POM dan juga sertifikasi halal. SMESCO juga membantu UMKM membuka akses pasar ke dalam dan juga luar negeri.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina Fajar Djkoko Santoso mengungkapkan, Pertamina saat ini memiliki 60 ribu UMKM binaan. Kata dia, UMKM itu tidak hanya diberikan dana untuk mengembangkan bisnisnya tetapu juga pelatihan.

“Pertamina punya orang khusus yang mengurusi UMKM selevel Vice Pfresident, hal yang paling sering dilakukan adalah program pendanaan mikro kecil yang merupakan bagian dari pembinaan UMKM. Kami tidak hanya memberikan dana tetapi juga mengajak mereka untuk ikut pameran sehingga skala usahanya bisa meningkat,” kata Fajar.

Fajar menambahkan, program UMKM dari Pertamina ini bertujuan agar UKMM yang dibina bisa mandiri. Apabila sudah mandiri, kata dia, Pertamina akan mencari UMKM lain untuk dibina.

“Kita semua tahu bahwa UMKM ini memberikan kontribusi 60% terhadap PDB. Jadi bisa dibayangkan kalau Pertamina memiliki 60 ribu UMKM, lalu BUMN lain juga serta pihak swasta maka bisa dibayangkan multiplier effectsnya terhadap perekonomian Indonesia,” pungkas Fajar.

VP Physical Goods Tokopedia David Kartono menyampaikan bahwa kolaborasi merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk memacu kinerja UMKM di Tanah Air. Pasalnya, kolaborasi pula yang membawa Tokopedia bisa seperti sekarang.

“Tokopedia pun semula adalah UMKM. Mulai dari nol. Kami bisa sebesar ini berkat kolaborasi dan bantuan dari berbagai pihak. Jadi, bagi UMKM, kita harus selalu berani membuka kolaborasi,” kata David.

Adapun, terkait komitmen mendukung transformasi digital UMKM maka ke depannya Katadata tak hanya berhenti pada inisiatif Rumah Digital UMKM saja. Perusahaan media dan riset ini berencana untuk menghadirkan Indeks UMKM Digital Daerah.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement