EKBIS.CO, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengoptimalkan sarana dan prasarana penyeberangan lintas Ketapang-Gilimanuk yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan pengguna jasa.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menyampaikan ASDP telah melakukan berbagai persiapan, baik dari sisi pelabuhan maupun kesiapa armada kapal, guna menghadapi lonjakan jumlah penumpang dan kendaraan di Cabang Ketapang-Gilimanuk.
"Kami memproyeksikan adanya peningkatan arus hingga 20 persen untuk penumpang atau sekitar 1,2 juta orang, peningkatan trip hingga 13 persen menjadi 8.816 trip, dan lonjakan jumlah kendaraan hingga 20 persen atau mencapai 320.787 unit di lintas Ketapang-Gilimanuk," ujar Shelvy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (22/12/2024).
Untuk mengantisipasi hal ini, ASDP telah meningkatkan Dermaga Ponton menjadi Dermaga MB di Pelabuhan Gilimanuk yang mampu melayani kapal berkapasitas 5.000 GRT. Selain itu, juga telah dilakukan penataan Lahan Bulusan di Banyuwangi untuk memisahkan kendaraan truk dan penumpang yang menggunakan layanan LCM Ketapang.
Selain itu, sambung Shelvy, ASDP juga telah mengimplementasikan pengalihan lintasan Ketapang–Lembar melalui Pelabuhan Jangkar di Situbondo yang melayani tujuan Lombok. Langkah ini diambil untuk mengurangi kepadatan kendaraan truk di Pelabuhan Ketapang. ASDP juga berkoordinasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) untuk mengatur jadwal keberangkatan kapal yang lebih efektif dan mengoptimalkan skema Tiba-Bongkar-Berangkat (TBB) guna mempercepat rotasi kapal.
Dalam menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), General Manager ASDP Ketapang Yani Andriyanto mengimbau pengguna jasa untuk merencanakan perjalanan dengan baik dan mempersiapkan perlengkapan yang sesuai, seperti jas hujan dan payung.
"Kami juga mengingatkan pengguna jasa bahwa jam padat penyeberangan biasanya terjadi mulai pukul 18.00 hingga dini hari. Untuk itu, kami sarankan agar pengguna jasa memilih waktu perjalanan yang lebih longgar guna menghindari antrean di pelabuhan," ujar Yani.
Yani juga mengimbau kepada seluruh pengguna jasa untuk memiliki tiket sebelum tiba di pelabuhan maksimal H-1 keberangkatan karena sudah tidak ada lagi penjualan tiket go-show di pelabuhan. Yani menyampaikan ASDP berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat selama periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025.
"Berdasarkan data Posko Ketapang selama 24 jam (periode 21 Desember 2024 hingga pukul 23.59 WIB) atau H-4, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 30 unit kapal," lanjut Yani.
Yani memaparkan realisasi total penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Bali mencapai 17.743 orang atau turun 26 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 24.098 orang. Yani mencatat realisasi kendaraan roda dua yang telah menyeberang mencapai 1.583 unit atau naik tujuh persen dibandingkan realisasi tahun lalu mencapai 1.483 unit.
"Kendaraan roda empat mencapai 538 unit atau turun 79 persen l dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 2.585 unit. Total seluruh kendaraan tercatat 4.355 unit yang telah menyeberang dari Jawa ke Bali pada H-4 atau turun 33 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 6.467 unit," sambung Yani.
Sebaliknya, berdasarkan data Posko Gilimanuk selama 24 jam (periode 21 Desember 2024 hingga pukul 23.59 WIB) atau H-4. Yani mengatakan realisasi total penumpang mencapai 23.851 orang dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 23.933 orang.
Yani menyampaikan realisasi kendaraan roda dua yang telah menyeberang mencapai 1.716 unit atau naik 12 persen dibandingkan realisasi tahun lalu mencapai 1.535 unit. Yani menyebut kendaraan roda empat mencapai 2.362 unit atau naik 17 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 2.016 unit.
"Total seluruh kendaraan tercatat 6.555 unit yang telah menyeberang dari Bali ke Jawa pada H-4 atau naik 12 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 5.828 unit," kata Yani.