EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Jasa Marga) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melakukan penandatanganan Perpanjangan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di seluruh jalan tol Jasa Marga Group.
Jasa Marga dan PTBA terus melakukan penjajakan potensi pengembangan PLTS guna mendukung kegiatan usaha dan operasional di jalan tol Jasa Marga Group. Perpanjangan MoU tersebut juga menjadi wujud kolaborasi BUMN dalam mendukung upaya pengurangan emisi karbon global, sejalan dengan upaya Pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission di tahun 2060.
Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, kerja sama antara Jasa Marga dan PTBA ini patut dilanjutkan, mengingat besarnya potensi yang dapat terus dikembangkan, baik untuk mendukung kegiatan operasional maupun pada aspek komersial dan bisnis prospektif.
"Langkah ini dapat memberikan nilai tambah, khususnya dalam pengelolaan jalan tol berkelanjutan berbasis green environment dan green energy," ujar Subakti melalui siaran pers, baru-baru ini.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan Bukit Asam sebagai anggota Grup MIND ID tengah melakukan diversifikasi bisnis untuk menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia terintegrasi dan berkelanjutan. Salah satunya dengan masuk ke bisnis energi baru terbarukan (EBT).
Kerja sama dengan Jasa Marga ini sejalan dengan transformasi yang sedang dijalankan Bukit Asam. Tidak hanya berkontribusi signifikan untuk pendapatan negara, Bukit Asam juga harus menjaga kelestarian lingkungan.
"Kami ingin turut serta menciptakan kehidupan berkelanjutan di masa depan," kata Arsal.
Sebelumnya, PTBA melalui anak perusahaannya, PT Bukit Energi Investama (BEI), telah membangun PLTS berkapasitas 400 Kilowatt-peak (kWp) di Jalan Tol Bali-Mandara untuk mendukung kegiatan dan operasional PT Jasamarga Bali Tol (JBT) yang merupakan anak usaha Jasa Marga.
Pembangunan PLTS Jalan Tol Bali Mandara yang telah diresmikan pada 21 September 2022 lalu, berjalan dengan sangat baik sehingga menghasilkan manfaat positif berupa efisiensi energi dan biaya operasional, serta tentunya turut mendukung Presidensi G20 Indonesia pada November 2022 lalu, yang salah satunya berfokus pada isu transisi energi.