Selasa 13 Apr 2010 21:52 WIB

Indeks BEI Menghadapi Tekanan Aksi Jual Saham

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia

JAKARTA--Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (13/4) pada pembukaan pasar didominasi aksi lepas saham sehingga menekan Indeks Harga Saham Gabungan turun, menyusul melemahnya saham-saham AS dalam perdagangan semalam. Indeks BEI turun 7,428 poin atau 0,26 persen menjadi 2.874,250 dan indeks LQ-45 melemah 1,449 poin atau 0,26 persen menjadi 556,854 poin.

Analis PT Millenium Danathama Securities, Ahmad Riyadi, mengatakan, aksi lepas saham yang dilakukan pelaku pasar terutama terjadi terhadap saham industri obat-obatan dan pertambangan. Saham Indyka Energi misalnya merupakan saham pertambangan yang mengalami transaksi sebanyak 14,71 juta unit dengan nilai investasi Rp 46,69 miliar pada kurs akhir Rp 3.125 atau turun Rp 75 per saham.

Kemudian saham Kalbe Farma kursnya turun Rp 25 menjadi Rp 2.075 dengan jumlah transaksi mencapai 23,39 juta unit saham senilai Rp 46,78 miliar. ''Kami memperkirakan indeks akan kembali melemah, karena tekanan pasar global yang didukung oleh regional masih mempersulit pasar,'' ucapnya di Jakarta.

Menurut dia, sejumlah saham unggulan juga mengalami tekanan pasar seperti Astra Internasional turun Rp 700 menjadi Rp 43.850, saham Gudang Garam melemah Rp 400 menjadi Rp 27.200, dan saham United Tractor turun Rp 150 menjadi Rp 18.650. ''Kami memperkirakan indeks sulit untuk kembali menguat, karena harga saham yang diperjualbelikan juga sudah mengalami kenaikan cukup tinggi,'' katanya.

Meski demikian, Indonesia masih tetap merupakan pasar yang dicari asing, karena masih dapat memberikan keuntungan lebih tinggi ketimbang negara lain. ''Indonesia masih merupakan pasar potensial bagi asing untuk mencari keuntungan yang lebih tinggi ketimbang pasar Asia lainnya,'' ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement