JAKARTA--Perusahaan konstruksi plat merah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) pada kuartal I 2010 memperoleh kontrak baru sebesar Rp 1,45 triliun. Dengan demikian, order book WIKA hingga akhir Maret mencapai Rp 11,73 triliun.
Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo mengatakan, salah satu dari kontrak tersebut ialah proyek pengerjaan pembangunan jalur ganda kereta api Cikampek-Cirebon (II) segmen III dan modifikasi stasiun perujakan Cirebon senilai Rp 372,904 miliar. "Proyek ini dikerjakan melalui joint operation dengan Tokyo salah satu kontraktor dari Jepang," paparnya di Jakarta, Kamis (29/4). Proyek tersebut, sambung Bintang, diharapkan selesai dalam kurun waktu 18 bulan, yakni sejak dimulai pada 1 Februari 2010 lalu.
Sementara untuk segmen energi, papar dia, WIKA merupakan market leader dengan mengerjakan lebih dari 20 persen kontrak kontruksi sipil untuk proyek pembangkit dengan IPP untuk proyek percepatan pembangkit listrik 10.000 megawatt (MW) tahap I. "Tender yang sudah dimenangkan di 2010 tersebut adalah PLTBS Simangke PTPN 3 Medan Sumut senilai Rp 83 miliar," papar Bintang.
Sementara itu, lanjut dia, perseroan menargetkan order book sebesar Rp 20,19 triliun pada tahun 2010 ini. Dengan demikian, maka perseroan masih mengejar kontrak baru sebesar Rp 8,46 triliun. "Target order book di 2010 adalah Rp20,19 triliun," jelas Bintang.
Untuk proyek percepatan listrik 10.000 mw tahap II di 2010, WIKA sedang mengikuti proses tender PLTU 2x65 mw Pulang Pisau Kalteng dan proses PQ PLTU 2x100 mw Balik Papan Kaltim, PQ PLTU 2x100 mw Riau, dan PQ PLTU 2x7mw di Kalteng, Kaltim dan Kalsel.
Perseroan juga sudah mengajukan penawaran proyek konstruksi pembangkit yang dikerjakan kontraktor China, diantaranya PLTU Tanjung Awar-awar, PLTU Nagan Raya, PLTU Adipala, PLTU Jene Ponto dan PLTU Takalar.
WIKA juga tengah menggandeng perusahaan asal Jepang, Tsukishima Kikai Co Ltd tender infrakstruktur Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan di Kabupaten Senggau, Kalbar dengan nilai 400 juta dolar AS. "Tender ini dilakukan pada Maret 2010 lalu, diharapkan bulan Mei sudah ada pengumuman pemenang tender," ungkap Sekretaris Perusahaan WIKA, Natal Pardede.
Perseroan, papar Natal, juga tengah mengikuti tender resid fluid catalytic cracking unit (RFCC Unit) yang akan diadakan PT Pertamina dengan nilai proyek 1,5 miliar dolar As. "Proyek ini diharapkan meningkatkan keuntungan refinery unit IV yang diperoleh dari adanya penambahan produksi BBM dan Petrokimia untuk PT Pertamina," paparnya.
Saat ini, lanjut Natal, WIKA juga tengah mengerjakan jalan tol di Aljazair sepanjang 1.200 kilometer (km). Jalan tol ini menghubungkan Aljazair dengan Maroko dan harus diselesaikan dalam 36 bulan.
Sementara itu, Direktur Keuangan WIKA, Ganda Kusuma menjelaskan, tahun 2010 perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp 8,07 triliun. Sementara untuk laba bersih, perseroan memprediksi kenaikan sebesar Rp 253 miliar. "Strategi yang diterapkan dengan fokus pada proyek dengan sumber dana yang jelas, sinergi pemasaran lintas unit kerja, dan sentralisasi pengadaan," jelasnya.
Sementara itu, pada kuartal I 2010, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 62,28 triliun atau tumbuh 40 persen dari kuartal I-2009 yang sebesar Rp 45,93 miliar. Di samping itu, penjualan tercatat sebesar Rp 1,13 triliun, laba usaha Rp 99,09 miliar dan laba sebelum pajak Rp 91,21 miliar.