JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu (5/5) sore, terpuruk hingga mendekati angka Rp9.100 per dolar. Penurunan dipicu pelaku pasar yang membeli dolar menyusul membaiknya mata uang asing itu terhadap mata uang utama Asia.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar merosot menjadi Rp9.090-9.100 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.020-Rp9.030 atau turun 70 poin.
Pengamat pasar uang, Farial Anwar, mengatakan, keterpurukan rupiah tidak ada kaitannya dengan masalah Menkeu Sri Mulyani yang mengundurkan diri dari jabatannya. Rupiah tertekan oleh dolar karena mata uang asing itu menguat terhadap semua mata uang Asia, ujarnya.
Selain itu, menurut dia, rupiah melemah karena memburuknya saham-saham di bursa regional, terutama disebabkan munculnya kekhawatiran atas kawasan Eropa dan Amerika Serikat akibat krisis utang Yunani yang tidak dapat di atasi. "Jadi keterpurukan rupiah akibat pasar yang memang sedang melemah," ucapnya.
Rupiah, lanjut dia, kemungkinan akan masih terpuruk lagi hingga mencapai angka Rp9.100 per dolar. "Kita lihat saja apakah Bank Indonesia (BI) akan turun ke pasar menahan tekanan pasar terhadap pergerakan rupiah yang terus melemah," katanya.
Farial mengatakan, meski Sri Mulyani sudah mengundurkan diri, jangan melenggang begitu saja. "Saya percaya Sri Mulyani akan menyelesaikan masalahnya di dalam negeri terlebih dahulu sebelumnya berangkat ke luar negeri," katanya.