Jumat 22 Nov 2024 17:37 WIB

Neraca Pembayaran Surplus, Rupiah Berhasil Menguat

Rupiah menguat 56 poin atau 0,35 persen menjadi Rp 15.875 per dolar AS.

Red: Ahmad Fikri Noor
Warga menukarkan uang rupiah di money changer (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga menukarkan uang rupiah di money changer (ilustrasi).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (22/11/2024) ditutup meningkat didukung surplus neraca pembayaran Indonesia dengan penurunan defisit transaksi berjalan.

Pada akhir perdagangan Jumat, rupiah menguat 56 poin atau 0,35 persen menjadi Rp 15.875 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 15.931 per dolar AS.

Baca Juga

“Terdapat penurunan defisit transaksi berjalan Indonesia pada triwulan III-2024, dari 0,95 persen dari produk domestik bruto (PDB) menjadi 0,60 persen dari PDB, sejalan dengan peningkatan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia dan penurunan defisit pendapatan primer. Setelah rilis data tersebut, depresiasi rupiah tertahan," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede saat dihubungi di Jakarta, Jumat (22/11/2024).

Neraca pembayaran Indonesia pada kuartal III 2024 telah dirilis oleh Bank Indonesia. Dalam laporan tersebut, NPI pada kuartal III 2024 mencatat surplus sebesar 5,9 miliar dolar AS, dari sebelumnya defisit sebesar 0,6 miliar dolar AS pada kuartal II 2024.

Pada periode yang sama, neraca transaksi berjalan mencatat defisit sebesar 2,2 miliar dolar AS atau sebesar 0,6 persen dari produk domestik bruto (PDB), lebih rendah dibandingkan dengan defisit sebesar 3,2 miliar dolar AS atau 0,9 persen dari PDB pada kuartal II 2024.

Kinerja neraca transaksi berjalan ditopang oleh surplus neraca perdagangan barang nonmigas yang berlanjut, didukung oleh pertumbuhan ekspor nonmigas seiring dengan kenaikan harga komoditas, di tengah impor yang tumbuh lebih tinggi sejalan meningkatnya aktivitas ekonomi domestik.

Sementara dari sisi eksternal, Josua menuturkan ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina terus meningkat setelah adanya pernyataan dari pemimpin Ukraina dan Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan bahwa Rusia meluncurkan rudal baru berkarakteristik ICBM ke Dnipro.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa mereka meluncurkan rudal balistik jarak menengah model baru sebagai bagian dari aksi balasan atas serangan Ukraina awal pekan ini.

Meningkatnya ketegangan itu dapat meningkatkan permintaan yang lebih kuat untuk aset-aset safe haven, sehingga mendorong apresiasi dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat naik ke level Rp 15.911 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 15.942 per dolar AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement