EKBIS.CO, JAKARTA -- Jajaran direksi Bank Mandiri menyatakan siapa pun pengganti Agus Martowardojo sebagai Direktur Utama dari bank plat merah itu, tidak akan mengguncang transformasi tahap kedua yang sedang berjalan di bank tersebut. Bank Mandiri mengklaim telah memiliki sistem dan budaya kerja yang kuat.
‘’Kuncinya adalah berpikir positif dan jangan disikapi emosional, siapapun yang akan menggantikan Pak Agus,’’ kata Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Riswinandi, Kamis (20/5). Dia menegaskan dalam lima tahun terakhir bank ini sudah membangun sistem dan budaya kerja yang kokoh.
‘’Kami duduk dengan sistem, kesiapan SDM, dan budaya kerja yang baik. Ke depan kami harapkan perubahan kepemimpinan mengacu pada rencana itu,’’ kata Riswinandi.. Dia mengatakan program transformasi pertama dan kedua yang dicanangkan Bank Mandiri adalah satu rangkaian yang tak terputus.
Transformasi pertama dimulai 2005, fokus mengangkat Bank Mandiri dari keterpurukan krisis. Sedangkan transformasi tahap kedua yang dimulai 2010 akan menargetkan perluasan bisnis.‘’Ini jadi komitmen untuk diteruskan. Ini rangkaian yang berkesinambungan. Sayang kalau diubah-ubah lagi,’’ kata Riswinandi.
Salah satu target yang akan disiapkan di tahap transformasi kedua, tegas Riswinandi, adalah menjadikan Bank Mandiri masuk lima besar bank di ASEAN pada 2014 dan tiga besar di Asia pada 2020. Tak hanya merealisasikan target itu, market share juga harus dipertahankan.
‘’Tim yang ada diharapkan bisa melanjutkan, fokus dan menyempurnakan yang harus disempurnakan (dari rencana yang sudah dibuat), untuk mewujudkan cita-cita regional champion tadi,’’ kata Riswinandi. Visi utama saat ini, tambah dia, adalah menjadikan Bank Mandiri sebagai The Indonesian Most Admired and Progressive Financial Institution.
Direktur Compliance and Human Capital Bank Mandiri, Ogi Prastomiyono, mengatakan ada komite nominasi dan remunerasi di bank tersebut. Komite di bawah komisaris ini, sangat aktif memantau talent di Bank Mandiri. ‘’Proses berjalan, kami punya kader di jabatan critical. Setidaknya punya tiga calon pengganti (untuk jabatan tersebut),’’ kata dia.
Riswinandi mengatakan Bank Mandiri sebagai institusi memang berkewajiban menyiapkan kaderisasi. ‘’Suksesi plan dari dalam. Evaluasi dari komite itu, siapa yang perform di sini,’’ kata dia. Tetapi dia menolak memastikan bahwa calon yang diajukan Menteri Negara BUMN untuk mengganti Agus adalah hasil dari evaluasi Komite Nominasi dan Remunerasi Bank Mandiri.
‘’Berpikir positif. Siapapun yang ada di sini, pasti akan melihat capaian yang sudah ada dan apa yang harus disempurnakan,’’ kata Riswinandi. Pemegang saham pun pasti memikirkan kontinuitas perusahaan Bank Mandiri. Kalaupun ada penyesuaian, tambah dia, harus disikapi dengan positive thinking agar target tercapai lebih cepat.
Menurut Riswinandi, tak perlu ada kerisauan terjadi perubahan besar-besaran kalaupun bank ini dipimpin calon dari luar Bank Mandiri. ‘’Kalaupun ada perubahan, tidak akan tiba-tiba. (Pergantian) ini adalah hal biasa di tengah perusahaan. Kalaupun calon dari dalam dari luar, itu bisasa. Pasti ada sinkronisasi,’’ papar dia. sinkronisasi.