EKBIS.CO, JAKARTA--Munculnya berbagai kasus yang menyeret Bank Indonesia dinilai bisa menggoyang kredibilitas lembaga keuangan tersebut. Kabiro Humas BI, Difi A Johansyah, mengakui kasus yang memberikan citra negatif itu ada pengaruhnya terhadap kredibilitas BI.
Namun hal tersebut diyakini tidak merusak nama BI di mata investor. ''Di mata publik mungkin ada pengaruh, tapi untuk market sejauh ini tidak ada,'' kata Difi kepada Republika, Ahad (30/5).
Menurutnya, pasar lebih melihat kemampuan BI ke depan khususnya dalam menangani kemungkinan adanya krisis.''Kalau soal krisis BI sudah teruji hadapi krisis,'' tegasnya.
Terkait munculnya kasus suap saat mencetak uang plastik pecahan seratur ribu rupiah di AUstralia pada 1999, Difi menganggap itu kasus lama. ''Sejak 2.000 kita lakukan perbaikan di dalam, tapi dengan kasus ini kita bersikap tegas, jika terjadi suatu kesalahan, kita ada aparat hukum,'' ujarnya.
Hingga saat ini para investor masih percaya dengan kredibilitas BI ke depan. ''Sampai sekarang enggak ada pertanayaan dari para investor dan pasar lebih melihat BI ke depan,'' tegasnya.