EKBIS.CO, JAKARTA--Ikatan Sarjana Hukum Indonesia (ISHI) mendaftarkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshidiqie dan Guru Besar Universitas Sumatra Utara, Bismar Nasution, menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Ini bentuk kami menyelamatkan KPK. Kami harapkan calon-calon kredibel seperti Pak Jimly dan Bismar itu mendaftar," ujar Sekretaris Jenderal ISHI, Fery Setiawan Samad, Senin (14/6).
Upaya ISHI mendaftarkan Jimly sekaligus mengkritik panitia seleksi (Pansel) KPK yang dinilai Fery kurang berinsiatif menanyakan dan meminta kelengkapan berkas pada calon yang diusung oleh masyarakat. Pansel kaku, papar Fery, karena calon tidak dijemput bola. "Padahal UU KPK tidak melarang siapapun mendaftar. Jangan sampai nanti pengumuman pansel menyalahi UU," kata Fery.
Sementara itu, calon pendaftar lain Yahya Rasyid mengkritik tindakan ISHI. Dia keberatan jika ada calon yang diwakilkan. "Kalau ada yg diwakili, saya sebagai salah satu pendaftar akan keberatan. Saya akan protes. Karena kita seperti didiskriminasikan. Kita seperti dilecehkan. Padahal kita harus diperlakukan sama," kilahnya.
Di sisi lain, Pansel KPK ternyata belum mendapat konfirmasi kelima tokoh yang diajukan Forum Rektor Indonesia. "Pansel belum mendapatkan laporan atau konfirmasi soal apakah orang-orang yang dimaksud akan datang mendaftarkan hari ini," sebut anggota Pansel Irjen Pol (Purn) MH Ritonga.
Sebelumnya, Forum Rektor Indonesia juga mencalonkan lima nama untuk dilakukan jemput bola oleh Pansel KPK. Lima tersebut yaitu Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Ketua Komisi Yudisial Busyro Muqoddas, akademisi Universitas IndonesiaI Hikmahanto Juwana, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshidiqie, dan guru besar Universitas Andalas Saldi Isra.