EKBIS.CO, JAKARTA--Bank Indonesia (BI) enggan menanggapi permasalahan perbedaan nilai setara kas antara PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan PT Bank Capital Tbk (BACA) sebesar Rp1,063 triliun. "Saya tidak tahu kalau Bank Capital. Saya tidak bisa komentar, kan itu masih ranah nasabah dengan nasabah," kata Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah, usai menutup seminar pengawas jasa keuangan di Jakarta, Rabu (14/7).
Halim menuturkan, BI baru akan berkomentar atau mengambil tindakan jika permasalahan yang ada kaitannya dengan operasional sebuah bank. Sementara masalah Capital berasal dari perbedaan selisih pencatatan. "Masalah yang ini bukan operasional bank tapi masalah nasabah pemilik uang di Bank Capital. Tidak dalam ranah masalah bank," jelasnya.
Menurut dia, tugas BI adalah mengawasi kesehatan perbankan secara keseluruhan bukan nasabah secara perseorangan. BI juga selalu memeriksa pencatatan neraca perbankan secara keseluruhan untuk memastikan kesehatan sebuah bank. "Kita harus lihat masalahnya bukan itu. Pemeriksaan kita tidak mengarah orang per orang," jelasnya.
Sebelumnya, berdasarkan lapoan keuangan triwulan I 2010 BNBR, terdapat perbedaan posisi setara kas yang ditampilkan. Jumlah posisi setara kas yang ditempatkan di Bank Capital tidak sesuai dengan jumlah dana pihak ketiga yang tercatat di laporan keuangan triwulan I bank tersebut.
Dalam laporan keuangan BNBR tercatat setara kas yang ditempatkan pada deposito berjangka di Bank Capital senilai RP3,758 triliun. Sementara dalam laporan keuangan Bank Capital disebutkan, simpanan nasabah atau nilai dana pihak ketiga sebesar Rp2,695 triliun. Dengan demikian, terdapat selisih Rp1,063 triliun dari dana yang diklaim BNBR di Bank Capital.