Sabtu 17 Jul 2010 06:09 WIB

Kenaikan TDL Industri Maksimal 18 Persen

Rep: teguh firmansyah/ Red: taufik rachman

EKBIS.CO, JAKARTA -- Setelah mendengarkan masukan dari berbagai kalangan, pemerintah akhirnya memutuskan untuk mematok batas atas kenaikan tagihan tarif listrik Industri sebesar 18 persen. Dengan demikian tidak ada lagi Industri yang mengalami kenaikan hingga 40 persen.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh mengatakan berdasarkan arahan Menko Perekonomian dan masukan kalangan pengusaha, pemerintah sudah mendapatkan suatu rumusan yang kelihatannya cukup bisa diterima. Tarif dasar listrik tetap naik rata-rata 10 persen sedangkan bagi kalangan industri dan pelanggan industri kenaikan maksimal tagihan tarif listrik 18 persen.

"Jadi itu batas atasnya. Kita berusaha keras mendata yang di atas itu. Kita akan batasi sehingga tidak ada lagi yang akan naik sampai di atas 18 persen," ujar Darwin usai Rakor Terbatas, di Kantor Menko Perekonomian,Jumat (16/7) malam.

Selain itu, kata Darwin, pemerintah juga merumuskan suatu perubahan terkait penerapan kebijakan di Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kebijakan yang tadinya bersifat lokal di tangan General Manager (GM) ditarik ke tingkat direksi di PLN. Tujuannya untuk mengendalikan jangan sampai ada variasi tagihan yang berada diatas 18 persen. "Jadi maksimal 18 persen," tegasnya.

Menurut Darwin waktu pelaksanaannya akan dilakukan sesegera mungkin. Namun, dalam waktu dekat pemerintah akan berencana merevisi Permen No 7 tahun 2010 tentang struktur kenaikan TDL yang sebelumnya telah dikeluarkan.

"Ketika kita masuk ke bulan tagihan baru tidak ada yang sampai di atas 18 persen. Ketika orang dapat tagihan, kita tidak mau ada yang naik di atas 18 persen," paparnya.

Adapun soal daya maksimum dan multiguna harus dilihat lebih bijaksana karena masalah itu tidak simple.  Hal yang difokuskan oleh pemerintah yakni kapan waktu efektifnya dan berapa tagihan pelanggan.

"PLN telah merumuskan pola-pola yang lebih sederhana dalam penerapan kebijakan ke depan. Jadi fokus jangan ke situ lagi. Kita fokus ke efektifnya, berapa tagihan pelanggan industri. Harus lebih maju," paparnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement