Rabu 21 Jul 2010 04:06 WIB

Wapres: Kepercayaan adalah Faktor Penting untuk Nilai Mata Uang

Rep: ann/ Red: Krisman Purwoko

EKBIS.CO, BANDUNG-–Wakil Presiden Boediono meminta seluruh bangsa Indonesia turut serta menjaga nilai mata uang Indonesia. Menurut Boediono, kepercayaan adalah faktor penting dari upaya menjaga nilai mata uang. ‘’Mengedarkan uang baru sampai ke tempat yang memerlukan adalah tugas penting, tapi (yang) lebih sulit lagi (adalah) menjaga nilai mata uang yang diedarkan itu,’’ kata Boediono saat meresmikan peluncuran mata uang desain baru pecahan Rp 1.000 dan Rp 10.000, Selasa (20/7) petang.

Boediono mengatakan, nilai mata uang ditentukan oleh kepercayaan terhadap mata uang itu sendiri. ‘’Tanpa kepercayaan, seribu rupiah hanya tinggal selembar kertas dengan nilai tak besar, atau (hanya) sekeping logam,’’ kata dia.

Dalam kesempatan itu Boediono mengatakan bahwa era penggunaan mata uang berbahan logam mulia – emas - yang tak perlu dijaga nilainya, sudah berlalu. ‘’Di masa lampau, orang gunakan emas, yang bisa dikatakan tak perlu dijaga nilainya. Tinggal berapa gram emas di dalamnya. Tapi itu sudah masa lampau,’’ papar dia.

Menurut Boediono, sekarang sudah tidak ada yang menggunakan emas sebagai mata uang, salah satunya karena kelangkaan logam itu sendiri. ‘’Yang sekarang kita lakukan adalah (menggunakan) secarik kertas atau logam yang bukan emas. Yang sulit (dengan bahan ini adalah) menjaga nilai,’’ papar Boediono.

Menjaga nilai mata uang, kata Budi, memang menjadi tugas BI. ‘’Tapi bicara kepercayaan, itu kepercayaan terhadap seluruh negara,’’ tegas dia. Jadi, ujar Boediono, kalau penjagaan nilai mata uang hanya dibebakan kepada BI maka hal itu tidaklah fair.

Dalam upaya menjaga nilai tukar itu, ujar Boediono, kepercayaan masyarakat terhadap mata uang itu sendiri juga harus dipastikan. ‘’Upaya untuk menjaga kestabilan ini adalah tugas kita semua,’’ kata dia.

Salah satu upaya yang harus terus diefektifkan BI, kata Boediono, adalah mengoptimalkan forum pengendali inflasi di daerah yaitu tim kerja sama BI dan instansi di daerah. ‘’Forum yang sangat perlu diefektifkan. Sehingga inflasi nasional bisa dikendalikan pada sumbernya,’’ kata dia.

Kalau inflasi bisa dijaga sejak dari daerah sebelum menjadi fenomena nasional, Boediono menyebut hal itu sebagai ‘alangkah baiknya’. ‘’Kalau mata uang kita nilainya stabil, Insya Allah semua akan berjalan baik,’’ kata Boediono. Mula-mula, perbaikan akan datang dari sektor bisnis. Pendapatan masyarakat juga tak akan terus tergerus inflasi. ‘’Masyarakat yang pendapatannya tetap, juga akan senang, karena pendapatannya juga tetap,’’ kata dia. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement