EKBIS.CO, JAKARTA--Pemadaman listrik yang terjadi di sejumlah wilayah di DKI Jakarta berdampak langsung pada usaha kecil dan menengah (UKM). Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Eddy Kuntadi, memperkirakan, kerugian yang dialami para pengusaha akibat pemadaman tersebut, jika ditotal bisa mencapai Rp 200 miliar dalam sehari.
Hingga saat ini, Eddy mengaku masih menghimpun berapa angka pasti kerugian yang dialami para pengusaha di DKI Jakarta, akibat pemadaman yang dilakukan PLN. "Asumsi saya, kerugian dalam sehari bisa Rp 200 miliar. Kami membandingkan dengan data pemadaman bergilir akhir tahun lalu, dalam tiga hari saja kerugian sudah mencapai Rp 700 miliar," ujar Eddy, Kamis (22/7).
Eddy menjelaskan, UKM yang paling dirugikan akibat pemadaman listrik lantaran mereka tidak memiliki back-up listrik apabila listrik dari PLN padam. "Tidak seperti industri besar yang memang sudah memiliki antisipasi jika listrik mati," jelasnya.
Eddy berharap, PLN mau memberikan kompensasi kepada UKM apabila di daerah tersebut akan terjadi pemadaman listrik. Misalnya, dengan memberikan pinjaman genset kepada pengusaha UKM.
Menurut Eddy, seharusnya PLN belajar dari kasus terbakarnya trafo di gardu induk Cawang. Sehingga apabila terjadi kasus kerusakan serupa, PLN bisa melakukan antisipasi. ''Saya kecewa dengan adanya pemadaman bergilir, lantaran Direktur PLN, Dahlan Iskan pernah berjanji tidak akan terjadi pemadaman di DKI. Karena itu, kami minta agar dilakukan audit pada unit-unit di tubuh PLN,'' tegasnya.