EKBIS.CO, LONDON--Tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Hamburg dan sekitarnya merupakan tenaga kerja profesional di bidang teknologi tinggi seperti di perusahaan Airbus, Siemens, di bidang IT, dan juga semi profesional di berbagai sektor lainnya.
Hal itu diungkapkan Act. Konjen RI Hamburg, Yayat Sugiatna, kepada delegasi Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mengadakan kunjungan ke KJRI Hamburg, demikian keterangan dari KJRI Hamburg yang diterima Antara di London, Senin.
Pada pertemuan delegasi yang dipimpin Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. DKI Jakarta, H.R. Deded Sukandar, SH, MH, dihadiri sekitar 80 masyarakat Indonesia. Kadis Nakertrans Prov. DKI Jakarta sebagai Ketua Delegasi mengatakan, tujuan kunjungan delegasi untuk berdialog dan melakukan survei pengukuran produktivitas terhadap TKI yang bekerja di Jerman.
Acara dilanjutkan dengan presentasi mengenai Produktivitas TKI di Jerman dan Belanda 2010 yang disampaikan Ir. Ricardo Daulat Manurung, MM dari Dewan Produktivitas Nasional. Di sela-sela presentasi, delegasi membagikan kuesioner pengukuran produktivitas kepada para pekerja Indonesia di Hamburg dan sekitarnya.
Pada sesi dialog, undangan menyampaikan beberapa hal terkait kondisi TKI yang bekerja di Hamburg seperti tenaga kerja yang berkualitas banyak dibutuhkan di berbagai sektor, namun harus memenuhi berbagai persyaratan ketat yang ditentukan Pemerintah Jerman.
Menurut penilaian para hadirin, TKI yang bekerja di Hamburg dan sekitarnya termasuk pekerja berkualitas dan disukai pemberi kerja karena produktivitasnya termasuk tinggi dan jarang melakukan pelanggaran. Beberapa saran disampaikan perlunya dilakukan kunjungan ke perusahaan pemberi kerja yang memiliki banyak tenaga kerja dari Indonesia sehingga dapat memperoleh informasi lebih dalam mengenai produktivitas TKI.
Selain itu, adanya usaha dan dukungan penuh dari pemerintah Indonesia untuk menawarkan potensi dan keunggulan TKI kepada perusahaan-perusahaan para calon pemberi kerja di Jerman.Pertemuan ditutup dengan ramah tamah dan makan malam bersama yang dimanfaatkan oleh anggota delegasi beramah tamah dengan para hadirin secara informal.