Selasa 24 Aug 2010 03:30 WIB

Komisi VI DPR RI Dukung Privatisasi BUMN

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Kementrian BUMN (Ilustrasi)
Foto: ANTARA
Kementrian BUMN (Ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA--Rencana Kementerian BUMN untuk memprivatisasi enam perusahaan pada tahun depan, disambut baik Komisi VI DPR RI.  "Saya kira itu (privatisasi) hal yang positif. Tidak masalah kalau mau melakukan privatisasi," kata Ketua Komisi VI DPR RI, Airlangga Hartarto, kepada Republika di Jakarta, Senin (23/8).

Ena perusahaan yang akan diprivatisasi Kementrian BUMN yaitu PT Hutama Karya (Persero), PT Jasindo (Persero), PT Rekayasa Industri (Persero), PT Semen Baturaja (Persero), PT Permodalan Nasional Madani (PNM) serta PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN). Nantinya, enam BUMN tersebut akan menempuh berbagai mekanisme, seperti penawaran publik perdana atau IPO (initial public offering) ataupun penjualan strategis (strategic sale).

"Untuk jasa konstruksi, pembiayaan dan keuangan, cukup bagus bila masuk ke pasar modal. Tapi, kalau untuk Semen Baturaja sepertinya kurang menarik. Dibandingkan BUMN semen lainnya, Baturaja masih kecil," papar Airlangga.

Ia menguraikan, privatisasi terhadap enam perusahaan itu bakal berdampak positif bagi BUMN yang bersangkutan. Airlangga mencontohkan, privatisasi akan memacu kinerja BUMN. "Bisa tercipta good corporate governance (GCG). Selain itu, perusahaan bisa mendapatkan suntikan capital (modal). Pengawasan keuangan dan lain-lain juga akan bagus karena sesuai aturan Bapepam-LK (Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan)," jelas politikus dari Partai Golkar itu.

Sebelumnya, Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengatakan akan ada enam BUMN untuk diprivatisasi pada 2011. "Ditargetkan privatisasi itu dapat dilakukan pada tahun depan. Tapi, semua itu masih bergantung dari keputusan Komite Privatisasi," katanya.

Nantinya, pemerintah akan tetap bersikeras menjadi pemegang saham mayoritas atas ke enam BUMN tersebut. Rencananya, pemerintah hanya akan melepas 25-40 persen saham kepada publik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement