Kamis 26 Aug 2010 04:30 WIB

Kementerian BUMN Dorong Antam Miliki Lima Persen Saham Newmont

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Krisman Purwoko

EKBIS.CO, JAKARTA--Kementerian BUMN mendorong PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) untuk memiliki saham PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT). Antam didorong untuk memiliki setidaknya lima persen saham dari sepuluh persen saham yang akan dilepas Newmont. Kementerian BUMN menilai prospek Newmont ke depan akan bagus, maka sebaiknya BUMN bisa memiliki sahamnya.

"Kalau ada BUMN yang ingin maju, kita persilahkan. Saya berharap Antam atau BUMN sejenisnya bisa menangkap lima dari sepuluh persen saham Newmont," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu (25/8).

Menurutnya, tidak hanya Antam saja yang diperkenankan untuk membeli saham Newmont. Mustafa mempersilahkan siapa saja yang minat atas saham Newmont untuk menyatakan minat. Sejauh ini, ia mengutarakan belum menerima laporan resmi BUMN mana saja yang meminati saham Newmont. "Terserah siapa saja yang minat, kita persilahkan. Itu bisa dibicarakan sebagai aksi korporasi perusahaan terlebuih dahulu. Ini prospek yang sangat bagus," terang Mustafa.

Mengingat Antam juga didorong untuk memiliki saham di PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum), ia mengungkapkan tidak tertutup bagi BUMN tambang itu untuk memiliki saham Newmont juga. Mustafa mengatku tidak khawatir akan hal tersebut lantaran Antam tidak akan kerepotan jika membidik saham Newmont dan Inalum..

"Saya kira Antam bisa fokus pada pengambilalihan saham Newmont dan Inalum yang masih ongoing. Itu kan baru dua (yang dibidik) jadi tidak akan rumit. Saya tidak mengkhawatirkan hal itu," jelas Mustafa.

Seperti diketahui, Newmont akan segera melakukan IPO (initial public offering) pada triwulan pertama 2011. Newmont berencana untuk melepas 10 persen saham baru untuk ditawarkan kepada publik. Keinginan Newmont untuk memperbesar kepemilikan saham publik juga untuk menghindari kendali penuh pemegang saham mayoritas.

Presiden Direktur NNT, Martiono Hadianto mengutarakan jika mayortias saham Newmont dikuasai oleh satu kelompok, maka itu akan menutup kesempatan bagi publik untuk membeli saham. "IPO juga diharapkan bisa mempermudah Newmont mencari sumber pendanaan saat perusahaan membutuhkan dana yang besar. Kalau menjadi perusahaan tertutup, maka ketika butuh dana besar sangat susah," jelas Martiono.

Selain itu, tambahnya, IPO Newmont juga diharapkan bisa mendukung kebijaksanaan pemerintah dalam hal pembangunan ekonomi secara luas. Karena itu manajemen Newmont berencana akan mengirimkan surat permintaan izin pelaksanaan IPO kepada Menteri ESDM selepas divestasi tujuh persen saham dituntaskan.

"Surat ke menteri pada saatnya akan dikirimkan. Janjinya divestasi akan diselesaikan dulu. Jadi, kita tunggu dulu. Kalau saya sampaikan sekarang, maka saya salah lagi. Berdasarkan pesan dari Gubernur NTT, IPO Newmont bisa dilaksanakan setelah divestasi saham," terang Martiono.

Saat ini komposisi saham NNT, yaitu Pukuafu 17,8 persen, PT Indonesia Masbaga Investama 2,2 persen, PT Multi Daerah Bersaing 24 persen, dan 56 persen dimiliki oleh Sumitomo dan Newmont Indonesia Limited (NIL).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement