Selasa 31 Aug 2010 00:55 WIB

Radar Bandara Soetta Mati, Garuda Masih Hitung Kerugian

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Budi Raharjo
Bandara Soekarno Hatta
Bandara Soekarno Hatta

EKBIS.CO, JAKARTA--PT Garuda Indonesia menyatakan belum menghitung kerugian finansial lantaran ada sejumlah penerbangannya yang tertunda akibat matinya sistem radar di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (29/8).

Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Operasi Garuda Indonesia, Ari Sapari saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (30/8). ''Tentu ada (kerugian finansial) karena adanya keterlambatan penerbangan. Sistem radar mati memang menimbulkan efe domino (terhadap penerbangan),'' jelasnya.

Ari menyebutkan akibat matinya sistem radar Bandara Soetta sekitar pukul 09.00-09.40 WIB kemarin, memang terjadi keterlambatan penerbangan. Ia menyontohkan jika satu penerbangan dari Cengkareng (Jakarta) terpaksa delay, maka enam penerbangan di belakangnya juga mengalami penundaan. ''Kalau misalnya dari Jakarta telat, maka akan ada enam penerbangan di belakangnya yang delay. Tapi, tidak semua mengalami keterlambatan,'' terang Ari.

Menanggapi keterlambatan penerbangan tersebut, ia mengatakan Garuda tentunya akan berkoordinasi dengan pengelola bandara, PT Angkasa Pura II. Sayangnya, Ari enggan menyebutkan besaran kerugian akibat matinya sistem radar bandara. ''Kita berkoordinasi dengan pengelola bandara (AP II) untuk mencari solusi. Kerugian secara finansial kita tidak bisa sampaikan sekarang. Pasti ada (kerugian), itu masih kita hitung. Tiap bulan ada laporan secara rutin,'' ujar Ari.

Saat ditanyakan apakah ada kompensasi dari pengelola bandara terhadap Garuda akibat adanya keterlambatan penerbangan, ia enggan berkomentar. Pasalnya, Ari mengutarakan mengingat Garuda dan AP II sesama BUMN, diharapkan pemegang saham mengerti. Tetapi, ia mengatakan Garuda akan tetap menyampaikan ke pemegang saham.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement