EKBIS.CO, JAKARTA--PT Aneka Tambang (ANTM) akan memulai operasi tambang nikel baru di wilayah Tapunopaka, Sulawesi Tenggara. Untuk membuka tambang Tapunopaka yang memiliki luas 6.213 hektar, Antam akan mengalokasikan sekitar Rp75 miliar, termasuk kegiatan eksplorasi.
Direktur Pengembangan Antam, Tato Miraza, dalam siaran persnya yang dipublikan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (31/8) mengatakan, pengoperasian tambang nikel Tapunopaka akan memperkuat kegiatan operasi komoditas nikel Antam yang saat ini mencakup tambang Pomalaa, Gee dan Buli serta tiga pabrik pengolahan feronikel yang berlokasi di Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
"Operasi penambangan di Tapunopaka akan mendukung komitmen Antam, tidak hanya untuk permintaan pasar ekspor bijih nikel namun juga untuk diolah untuk meningkatkan nilai tambah," katanya.
Ia menambahkan, perusahaan berencana menggunakan bijih nikel Tapunopaka sebagai umpan pabrik feronikel di Pomalaa. Pengalihan dilakukan karena cadangan nikel di Pomalaa sudah hampir habis dan juga sebagai pasokan proyek Nickel Pig Iron (NPI) Mandiodo pada 2014 pada saat larangan ekspor bijih mineral berlaku.
"Produksi tambang Tapunopaka direncanakan sebesar 1.500.000 wmt bijih nikel per tahun," kata dia.Ia memaparkan, jumlah sumber daya bijih nikel Tapunopaka berjumlah 7,1 juta wmt bijih nikel kadar tinggi dengan kadar rata-rata nikel 2,3 persen dan 43,7 juta wmt bijih nikel kadar rendah dengan kadar rata-rata nikel 1,6 persen.
Pembukaan tambang Tapunopaka ini, kata Miraza, selain akan meningkatkan pendapatan Antam juga dapat menggerakkanroda perekonomian setempat karena operasi tambang Tapunopaka akan menyerap sekitar 200 tenaga kerja.
Antam menyatakan pula akan berkomitmen menerapkan praktik pertambangan aman dan sehat dalam pengoperasian tambang Tapunopaka. Praktik itu mencakup pengelolaan lingkungan dan reklamasi lahan bekas tambang serta program-program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) bagi masyarakat sekitar wilayah operasi penambangan Tapunopaka.