Kamis 02 Sep 2010 08:06 WIB

Pembangunan Jembatan Selat Sunda akan Saingi Bisnis Penyeberangan

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Krisman Purwoko

EKBIS.CO, PELABUHAN MERAK--Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Bambang Bhakti menilai rencana pembangunan jembatan Selat Sunda dikhawatirkan akan mengancam bisnis penyeberangan Indonesia Ferry. Jika pemerintah benar-benar membangun Selat Sunda, jumlah penumpang Indonesia Ferry bisa turun drastis.

"Penyeberangan dari Merak menuju mBakauheuni akan tersaingi. Satu-satunya saingan utama kita itu jembatan penyebrangan. Jumlah penumpang bisa turun hingga 70 persen," kata Bambang saat ditemui di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Rabu (1/9).

Dia menyontohkan seharusnya Indonesia Ferry bisa meraup keuntungan sebesar Rp10-12 miliar setiap tahun, bisa turun hingga Rp 5 miliar per tahun. Bambang menuturkan merosotnya bisnis penyebrangan akibat adanya jembatan penyebrangan terjadi karena pembangunan Jembatan Suramadu yang mematikan jalur penyebrangan kapal Ferry Ujung Surabaya menuju Kamal Madura.

Untuk itu, Bambang berharap pemerintah mengurungkan niatnya membangun jembatan Selat Sunda. Namun, ia menyatakan bukan berarti melarang pemerintah membangun jembatan yang biayanya mencapai Rp 100 triliun itu. "Saya harap jembatan itu tidak dibangun. Tapi itu kan wewenangnya pemerintah. Kalau yang mau berinvestasi ke jembatan itu yang biayanya lebih murah, ya silahkan saja," papar Bambang.

Guna membenahi kemerosotan tersebut, ia mengatakan, untuk jalur kapal ferry yang berada di Pelabuhan Ujung Surabaya, sedang dikaji untuk diubah menjadi long distance ferry dari Surabaya menuju Kalimantan. Bambang mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan penjajakan dengan Pelindo III. "Kita sedang berdiskusi dengan Pelindo III. Nantinya mana yang bisa diubah menjadi long distance ferry. Untuk pelabuhan Ujung kemungkinan akan kita ubah menjadi galangan," terangnya.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement