Jumat 03 Sep 2010 06:13 WIB

Mentan: Peternak Ayam Siap-siap Rugi

Rep: EH Ismail / Red: Arif Supriyono

EKBIS.CO, JAKARTA—-Lonjakan harga ayam potong dan telur membuat para peternak sejenak gembira. Meski begitu, kegembiraan para peternak tampaknya hanya akan berlangsung selama bulan Ramadhan.

Menteri Pertanian, Suswono, mengingatkan para peternak ayam tentang kondisi pasar setelah Idul Fitri mendatang. “Nanti setelah lebaran ada tekanan lagi dari para pedagang, para peternak ayam siap-siap saja merugi,” ujar Suswono di Jakarta, Kamis (2/10).

Menurut Suswono, saat ini saja di tengah permintaan pasar sedang tinggi, sejumlah peternak ayam yang tergabung dalam asosiasi sudah melaporkan indikasi penurunan keuntungan. Keuntungan yang didapat peternak masih tidak sebanding dengan risiko kerugian terhadap usahanya.

Karena itu, Suswono pun meminta kepada seluruh pihak terkait, termasuk media, agar tidak mengabarkan informasi yang salah terkait kenaikan harga ayam potong dan telur saat ini. “Jangan dibesar-besarkan dan dianggap situasi yang luar biasa. Selama peternak, pedagang, dan pembeli merasa senang, saya pikir itu hal yang positif bagi perekonomian. Lagi pula kasihan peternak ayam kita tertekan terus,” papar Suswono.

Menjelang masuknya bulan puasa, harga ayam potong dan terus naik cukup tajam. Harga ayam potong hampir menyentuh Rp 20 ribu per kilogram, sementara telur ayam sampai Rp 16 ribu per kilogramnya.

Kekhawatiran Suswono tentang kembali meruginya para peternak ayam dibenarkan Forum Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI). Koordinator FMPI, Don P Utoyo, menyatakan harga ayam potong dan talur sebenarnya sudah mulai turun sejak memasuki bulan puasa.

“Jadi sepertinya memang tidak menunggu sampai habis lebaran, sekarang saja marjin untungnya sudah tipis lagi,” kata Don. Walaupun demikian, Don melanjutkan, para peternak ayam berpotensi meraup untung lumayan bagus pada periode H-4 sampai H+2 Lebaran.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement