EKBIS.CO, JAKARTA--Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memperkirakan capaian pertumbuhan realisasi investasi pada kuartal III 2010 mencapai 55 persen. Berdasar itu BKPM menyatakan optimis jika targetan akan melebihi prediksi sebelumnya yang sekitar 160 triliun menjadi sekitar Rp 180 triliun di akhir tahun 2010.
Kepala BKPM, Gita Wirjawan, mengatakan, pihaknya telah mendorong investasi hingga mencapai sekitar Rp 92 triliun pada semester II 2010. "Nilai Investasi itu diantara berasal dari sektor infrastruktur seperti jalan, rel dan pelabuhan," paparnya di Kantornya, Jakarta, Rabu (15/9).
Menurut dia, realisasi investasi pada kuartal III sekitar mencapai 25 persen hingga 55 persen. Sehingga, sambung dia, diperkirakan hingga akhir tahun total realisasi investasi bakal lebih tinggi yang diperkirakan.
Gita menjelaskan, dari capaian realisasi tersebut, komposisinya terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) sekitar 30 persen dan penanaman modal asing (PMA) sekitar 70 persen pada 2010.
Dia menuturkan, Beberapa investor asing asal negeri gingseng, Korea Selatan, saat ini tertarik masuk ke Indonesia, karena kehadiran Posco. Diantara para investor yang tertarik itu, yakni, Hyundai, Hancook, Reliance dan Tata. "Investor cukup optimis dengan kedatangan Posco sehingga minat investor Korea Selatan semakin bertambah," paparnya Gita.
Seperti diketahui, pada semester I 2010, realisasi investasi telah mencapai Rp 92,9 triliun atau naik 39,9 persen dibanding posisi sama tahun lalu Rp 66,4 triliun. Sementara itu, realisasi investasi pada kuartal II 2010 mencapai Rp 50,8 triliun atau naik 20,7 persen dibanding kuartal pertama yang mencapai Rp 42,1 triliun.
Realisasi investasi selama April-Juni 2010 tersebut berasal dari proyek penanaman modal dalam tahap pembangunan sebesar Rp 46,4 triliun dan realisasi proses penanaman modal yang telah mendapat izin usaha Rp 4,4 triliun. Jika dilihat dari komposisinya, realisasi investasi semester I 2010 lebih banyak berasal dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 71 trliun. Sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat Rp 21,9 triliun.