Jumat 17 Sep 2010 04:27 WIB

Impor Sapi Menyesuaikan Kebutuhan

Rep: EH Ismail/ Red: Krisman Purwoko

EKBIS.CO, JAKARTA—-Pemerintah tidak akan menentukan jumlah atau kuota daging sapi impor sampai bulan April tahun 2011. Alokasi daging sapi impor akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan pasokan sapi di dalam negeri.

Direktur Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian, Tjeppy Daradjatun, mengatakan, rapat kerja di kantor Kementerian Koordinasi Perekonomian beberapa waktu lalu memutuskan, impor daging sapi tetap akan dibuka setiap bulan dengan melihat kebutuhan. “Impor daging sapi diperlukan untuk menjaga keseimbangan. Kita tentukan stok daging bulanan 20 ribu ton sampai April 2011,” ujar Tjeppy di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (16/9).

Menurut Tjeppy, stok bulanan daging sapi akan diperoleh dari tiga sumber pasokan, yaitu sapi lokal, impor sapi bakalan yang digemukkan, dan impor dgaing beku.

Apabila pasokan daging dari sapi lokal dan sapi bakalan sudah mencukupi untuk menjaga stok 20 ribu ton tiap bulan, maka keran impor daging sapi beku ditutup. “Impor baru diberikan kalau pasokan dari sapi lokal dan sapi bakalan tidak cukup untuk menjaga keseimbangan stok. Jadi sifatnya fleksibel.”

Dikatakan, pasokan sapi lokal ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) tetap akan mempertimbangkan pelestarian sapi betina produktif, jumlah populasi sapi di tiap-tiap daerah, dan tata niaga daging.

Pemerintah akan mencegah peternak yang berniat memotong sapi betina produktif miliknya. Pelestarian sapi betina produktif sangat penting untuk menjaga keturunan sapi lokal serta peningkatan populasi sapi nasional.

Tjeppy memambahkan, peternak sapi lokal diperkirakan mampu memenuhi 67 persen dari kebutuhan stok daging tiap bulannya. Sementara untuk impor daging beku diprediksi berkisar antara 19 persen sampai 20 persen. “Sisanya sapi bakalan,” tandas Tjeppy.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement