EKBIS.CO, JAKARTA--Kementerian BUMN akan mengevaluasi penurunan laba PT Pertamina pada tahun buku 2010 yang diperkirakan merosot dari Rp25 triliun menjadi hanya sekitar Rp13,5 triliun.
"Kita akan melakukan koreksi Pertamina atas perkiraan penurunan laba mereka," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR-RI di Gedung MPR/DPR, Rabu.
Menurut Mustafa, Pertamina dalam beberapa kesempatan sudah menyampaikan bakal mengalami penurunan laba hingga mendekati angka 50 persen. Proyeksi penurunan laba perusahaan migas plat merah itu, diutarakan Mustafa karena ada asumsi-asumsi yang berubah.
Ada kuota tambahan BBM bersubsidi dan margin keuntungan yang tidak mencukupi, sehingga mempengaruhi target keuntungan perseroan. "Sebagai kuasa pemegang saham kami berharap penurunan tidak sampai pada angka Rp13,5 triliun. Ini yang akan kami bicarakan," tegas Mustafa.
Meski begitu tambahnya, belum ada putusan soal usulan Pertamina bahwa laba pada tahun ini hanya Rp 13,5 triliun. "Kita akan melakukan koreksi agar turunnya tidak akan sebesar tersebut (hampir sekitar 50 persen)," ujarnya.
Ia berpendapat, untuk menahan laju penurunan laba tersebut pihaknya meminta Pertamina menyesuaikan dengan perubahan kurs rupiah yang sedang menguat.
"Kewajiban-kewajiban dalam mata uang asing akan dikurangi dengan melakukan konversi," ujarnya.
Selain itu, tambah Mustafa, yang tidak kalah penting adalah mengendalikan kuota BBM bersubsidi supaya lebih efektif, termasuk melakukan efisiensi dalam biaya-biaya operasionalnya.