EKBIS.CO, JAKARTA--Rencana impor beras oleh pemerintah mendapat sorotan tajam dari kalangan DPR. Komisi IV DPR yang membidangi pertanian, kehutanan, dan kelautan-perikanan, menilai, impor beras bukan merupakan solusi terbaik mengatasi ketersediaan stok pangan nasional.
Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PAN, Viva Yoga Mauladi, mengatakan, hal yang perlu dilakukan pemerintah saat ini adalah mendata dengan benar berapa stok beras yang ada di petani, pedagang (pasar), dan Bulog.
Menurut Viva, pemerintah belum satu kata tentang data produksi dan kebutuhan beras nasional. Kementerian Pertanian kerap merilis informasi jika produksi padi tahun 2010 meningkat kendati masih di bawah target yang ditetapkan. Sementara Kementerian Perdagangan sering mengindikasikan anomali harga beras disebabkan faktor produksi dan distribusi yang bermasalah.
"Nah, ini harus satu kata dulu, Kementan dan Kemendag harus clear soal ini sebelum memutuskan impor," kata Viva kepada Republika, Kamis (23/5).
Dia melanjutkan, berdasarkan keterangan pemerintah melalui media, rencana impor beras dilatarbelakangi ketidakoptimalan Bulog dalam menyerap gabah atau beras petani. Padahal, panen padi saat ini melimpah dengan kualitas yang sangat baik. Bulog sendiri beralasan, harga gabah atau beras yang di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) membuat mereka terbelenggu. Sebabnya, Bulog tidak bisa membeli gabah/beras di atas HPP karena hal itu merupakan tindak pidana melanggar hukum (korupsi).
Buntut situasi dilematis seperti saat ini berujung pada makin menipisnya stok beras Bulog yang tersisa 1,2 juta ton. Namun demikian, Viva menerangkan, alasan impor untuk menambah stok beras Bulog juga bukan alasan yang bisa diterima begitu saja.
"Jangan selalu cari jalan keluar yang seperti begini. Sedikit-sedikit impor, sedikit-sedikit impor, sehingga pemerintah terkesan mudah sekali atau bahkan seperti dipaksa harus impor," papar Viva.
Lebih jauh Viva menduga, rencana impor beras mengandung kepentingan nepotisme dan komersialisasi jabatan di lingkungan kementerian terkait. Impor juga akan memberikan keuntungan besar bagi pengusaha tertentu.