Sabtu 25 Sep 2010 02:56 WIB

Hatta: Kenaikan TDL Opsi Terakhir

Rep: Teguh THR/ Red: Siwi Tri Puji B
Hatta Rajasa
Foto: Republika
Hatta Rajasa

EKBIS.CO, JAKARTA -- Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan sejak awal opsi kenaikan tarif dasar listrik (TDL) merupakan pilihan yang terakhir. Pemerintah akan terlebih dahulu melakukan efesiensi dan skema lainnya. "Oya memang yang diajukan itu kenaikan TDL merupakan opsi yang terakhir, karena yang pertama adalah menurunkan biaya produksi," ujarnya, Jumat (24/9).

Caranya, lanjut Hatta, yakni menggunakan bahan bakar primer gas dan mengurangi sebesar mungkin penggunaan BBM. Untuk itu, proses percepatan pembangunan receiving terminal harus segera dilakukan. "Supaya langsung bisa masuk ke situ sehingga LNG semua bisa masuk. BBM jadi nanti akan diganti jadi ada gasifikasi," ujarnya.

Di samping pemerintah sekarang juga tengah mengembangkan batu bara. Karena dengan dengan bahan bakar energi ini costnya bisa lebih ditekan. Pemerintah, lanjut Hatta,juga akan menyelesaikan pembangunan listrik 2 X 10 ribu megawatt tahap kedua. "Lalu losses-nya juga kita akan kurangi. Setelah itu baru masalah yang terkait dengan TDL-nya," terang Hatta.

Sebelumnya Pemerintah melalui Kementrian ESDM dan Komisi VII DPR Kamis (23/9) malam sepakat untuk tidak menaikan tarfi dasar listrik pada 2011 mendatang. Meski tidak ada kenaikan besaran subsidi listrik pada tahun depan tetap dialokasikan sebesar Rp 41,02 triliun sesuai dengan asumsi RAPBN sebelumnya.

Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh mengatakan jumlah subsidi listrik pada tahun depan ditetapkan sebesar Rp 41,02 triliun dengan beberapa catatan yang disepakati. Kesepakatan itu yakni dengan tidak ada kenaikan TDL pada 2011 mendatang.

"Dengan tidak naik kita menunda pembayaran hutang subsidi tahun 2009 sejumlah Rp 4,6 triliun," ujar Darwin saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR Kamis (23/9) malam. Turut hadir dalam kesempatan itu Dirut Pertamina dan Dirut PT PLN.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement