EKBIS.CO, BANDUNG-- Peningkatan kinerja keuangan PT Kereta Api (KA) yang telah menunjukan perbaikan, bahkan menargetkan mencetak laba senilai Rp1,15 triliun pada 2013 begitu diapresiasi Menteri BUMN Mustafa Abubakar.
"Kinerja keuangan PTKA telah menunjukan perbaikan, bahkan perseroan itu telah bertekad mencetak laba sebesar Rp1,15 triliun pada 2013," kata Meneg BUMN dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Deputi Logistik dan Pariwisata Kementerian BUMN Suwarjono pada HUT Kereta Api ke-65 di Bandung, Selasa (28/9).
Meneg BUMN menyebutkan tahun 2010 PTKA membukukan laba sebesar Rp 154,80 miliar setelah tahun 2008 merugi sebesar Rp 83,49 miliar. Sedangkan pada 2010 ini, manajemen PTKA menargetkan laba sebesar Rp 350,87 miliar. Target laba yang cukup tinggi itu, kata menteri diproyeksikan dapat dicapai oleh Direksi PT KA melalui peningkatan angkutan barang sebesar 210 persen dari Rp 2,13 triliun menjadi Rp 4,48 triliun pada 2013.
Menteri BUMN mendukung semangat 'Saatnya Untuk Berubah' yang dicanangkan PT KA yang memberikan konsekuensi BUMN itu melakukan perubahan baik dalam berpikir maupun bertindak. Terutama dalam hubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga mampu berkompetisi di masa mendatang.
"Seluruh insan Kereta Api harus konsisten menerapkan peruhanan yang dapat meningkatkan citra, sekaligus memprioritaskan keselamatan dan pelayanan prima melalui sikap menjunjung tinggi integritas, profesional dan melakukan perbaikan terus menerus," tuturnya.
Sedangkan dengan pemberlakuan Standar Kompetensi kerja Khusus Perkeretaapian (SKK Perkeretaapian), perusahaan memiliki standar yang jelas dan terukur dari setiap pekerjaan yang ada sebagai dasar dalam pengembangan SDM berbasis kompetensi. "Masyarakat menaruh harapan besar akan adanya perubahan perilaku insan perkeretaapian yang akan menjadikan perusahaan ini menjadi lebih maju, berkembang dan sejahtera," bebernya.
Dalam amanat tertulisnya, Meneg BUMN mengapresiasi pelaksanaan angkutan lebaran tahun 2010 dimana mencatat volume penumpang yang terangkut sebanyak 2,612 juta penumpang atau naik 3,19 persen dibanding tahun lalu. Sedangkan pendapatan kurang lebih sebesar Rp179 miliar atau naik sekitar Rp 7,96 persen dibanding tahun 2009.