EKBIS.CO, JAKARTA--Menjelang akhir tahun, perbankan ramai-ramai berupaya meraup modal. Bank Permata tak ketinggalan. Untuk memperkuat modal inti, Bank Permata akan melakukan right issue senilai sekitar Rp 2 triliun. Pemegang saham mayoritas menjadi pembeli siaga.
‘’Kami berencana meningkatkan modal dengan penawaran umum terbatas keempat, dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD),’’ kata Direktur Utama Bank Permata, David Fletcher, dalam siaran pers-nya, Ahad (3/10) malam. Penguatan modal tier-1 ini akan dipakai untuk pengembangan usaha di masa depan, sekaligus memanfaatkan peluang pertumbuhan ekonomi.
Melalui penawaran umum terbatas ini, Bank Permata akan menambah saham biasa kelas B mereka sebanyak maksimal 1,29 miliar lembar. Harga yang dipatok adalah Rp 1.549 per lembar saham. Dengan perhitungan itu, maka right issue ini ditargetkan bisa meraup dana sekitar Rp 2 triliun.
Setiap pemegang enam lembar saham yang terdata hingga penutupan bursa pada 15 November 2010, berhak mendapat 1 HMETD. Setiap HMETD setara dengan satu saham baru. Rasio kecukupan modal (CAR) Bank Permata sat ini adalah 13,9 persen, per 30 Juni 2010. Dengan posisi rasio tier-1 di level 9,2 persen. ‘’Dengan penawaran ini, CAR akan meningkat sekitar 370 bps,’’ kata Fletcher.
Pemegang saham mayoritas Bank Permata, PT Astra International Tbk dan Standard Chartered Bank, telah berkomitmen memesan seluruh saham dalam HMETD yang menjadi haknya. ‘’Serta bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer),’’ ujar Fletcher.
Hingga akhir semester pertama 2010, Bank Permata mencatatkan laba bersih setelah pajak senilai Rp 521 miliar. Laba ini meningkat 62 persen dibandingkan setahun sebelumnya. Pendapatan usaha meningkat 9 persen, menjadi Rp 2,003 triliun. Peningkatan pendapatan dipacu pertumbuhan bunga dan fee based income. Sementara simpanan masyarakat (DPK) tumbuh 16 persen yoy, menjadi Rp 48,9 triliun. Kredit Bank Permata hingga semester pertama 2010 tumbuh 19 persen yoy, dengan nominal Rp 43,9 triliun.
Bank Permata menargetkan seluruh proses penawaran bisa rampung pada akhir November 2010. RUPSLB untuk mendapatkan persetujuan pemegang saham akan digelar setelah persetujuan BI dan surat efektif dari Bapepam-LK dikantongi, dijadwalkan berlangsung 3 November 2010.