EKBIS.CO, JAKARTA--Perum Bulog tengah kesulitan melakukan pengadaan gabah dan beras dari petani. Penyebabnya tak lain karena harga gabah dan beras di petani jauh di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Guna mengatasi masalah serupa pada masa-masa mendatang, Kementerian Pertanian tengah membahas kemungkinan penentuan HPP berdasarkan kualitas gabah dan beras yang ada.
''Idealnya memang dipisahkan berdasarkan kualitas,'' ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Gatot Irianto, kepada Republika, Selasa (5/10).
Namun demikian, Gatot menegaskan, ide menyusun HPP berdasarkan kualitas beras baru sebatas wacana dan belum ada pembahasan secara intensif oleh tim khusus. Gatot pun tak bisa memastikan apakah Inpres Perberasan tahun depan sudah mengakomodasi ide HPP berdasarkan kualitas atau tidak. ''Semua masih wacana,'' ujarnya.
Dia melanjutkan, bila dikaitkan dengan konteks sulitnya pengadaan gabah dan beras oleh Bulog tahun ini, maka ide menyusun HPP berdasarkan kualitas sejatinya solusi yang sangat jitu. Sejauh ini, Bulog sulit menyerap gabah dan beras petani lantaran harganya di atas HPP. Harga gabah dan beras petani berada pada level tinggi lantaran hasil panen yang bagus. ''Kalau HPP-nya berdasarkan kualitas kan tidak ada masalah, Bulog tetap bisa melakukan pengadaan,'' kata Gatot.
Menteri Pertanian, Suswono, menyatakan, ide HPP berdasarkan kualitas bisa memberikan jaminan kepada petani terkait penyerapan hasil panen oleh pemerintah. Namun Suswono tak sepakat jika penyusunan HPP semata bertujuan untuk mempermudah kerja Bulog.
Dia menambahkan, sebenarnya Bulog tidak akan menemui hambatan berarti jika bisa mengoptimalkan kreativitasnya di lapangan. Bulog seharusnya bisa membeli gabah dan beras petani dalam jumlah yang banyak saat masa panen Maret-April lalu. Akan tetapi, dengan alasan kualitas gabah dan beras petani rendah saat ini, Bulog justru tak membeli gabah dan beras petani. ''Nah, sekarang mereka kesulitan. Kalau kemarin itu kreatif saya rasa tidak perlu masalah seperti sekarang terjadi,'' katanya.