EKBIS.CO, JAKARTA--Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengizinkan rencana PT Unilever Indonesia Tbk mengakuisisi PT Sara Lee Body Care Indonesia Tbk. Mereka berpendapat, tindakan Unilever tidak mengarah ke penguasaan pasar oleh satu produsen.
Hadi menjelaskan, kedua produsen kosmetika itu memiliki irisan kegiatan usaha yang sama pada tiga kategori yaitu body wash dan shower gel, deodorant roll on dan men's hair style cream. "Berdasar hasil perhitungan kami setelah akuisisi tidak terjadi konsentrasi pasar untuk produk body wash dan shower gel," katanya kepada wartawan, Rabu (13/10).
Hadi mengatakan, pertimbangan KPPU mengizinkan rencana akuisisi Unilever itu karena persaingan produk deodorant roll on dan men's hair style cream di pasar masih cukup baik. Artinya, tidak ada satu perusahaan yang menguasai akses terhadap sumber daya produksi maupun teknologi pembuatan produk tersebut. Walau, penguasaan pasar Unilever akan menjadi dominan setelah akuisisi. "Tidak ada hambatan regulasi dan struktural yang terkait dengan kondisi penawaran dan permintaan bagi kompetitor lain," katanya.
Sedangkan, konsentrasi untuk produk deodorant roll on dan men's hair style cream memang terbilang besar. Produk deodorant Rexona milik Unilever menguasai 39,5 persen pangsa pasar. Sementara, deodorant merek She dan Sanex dari Sara Lee memegang 8,2 persen pangsa pasar. Sedangkan, pangsa pasar Unilever untuk kategori men's hair style cream jika digabungkan dengan Sara Lee akan mencapai 33,4 persen.
Selain itu, kata Hadi, perbedaan harga antar produk tidak besar menyebabkan kecil kemungkinan akan timbul kerugian konsumen dari akuisisi ini. Apalagi untuk produk men's hair style ada pelaku pasar lain yang menguasai lebih dari 60 persen pangsa pasar.
Rencana Unilever mengakuisisi kepemilikan Sara Lee tak hanya mereka lakukan di Indonesia, juga di beberapa negara lain. Jika rencana akuisisi di Indonesia terlaksana, Unilever akan mengambil alih 89,34 persen kepemilikan saham Sara Lee.
Nilai penjualan gabungan kedua perusahaan diperkirakan Rp 18,47 triliun dan nilai aset gabungannya mencapai lebih dari Rp 7,7 triliun. Nilai penjualan Unilever sendiri tahun lalu tercatat Rp 18,2 miliar, dengan nilai aset mencapai Rp 7,4 miliar. Sementara nilai penjualan Sara Lee tahun lalu tercatat Rp 223,9 juta dengan nilai aset Rp 262 juta.