EKBIS.CO, NEW YORK--Dolar Amerika Serikat memperpanjang penukikannya terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis waktu setempat, karena bayangan stimulus pemerintah membuat investor menjauh dari greenback.Euro berpindah tangan pada 1,4083 dolar sekitar 2100 GMT, naik dari 1,3958 dolar akhir Rabu di New York setelah sebelumnya mencapai 1,4122 dolar, titik tertinggi sejak Januari. Dolar sedikit menurun terhadap mata uang Jepang, menjadi 81,44 yen dari 81,79 yen.
Harapan Federal Reserve akan memperbaharui secepatnya November kebijakan era krisis pembelian aset obligasi pemerintah untuk memulai mendorong ekonomi -- secara efektif mencetak uang -- telah mendorong dolar turun dalam beberapa minggu. Sebuah data ekonomi bervariasi yang dirilis pada Kamis, menunjukkan kenaikan dalam klaim pengangguran dan berkembangnya defisit memicu ekspektasi untuk langkah-langkah pelonggaran.
"Tekanan turun terhadap dolar AS beberapa menunjukkan tanda-tanda mereda. Walaupun masih ada ketidakpastian atas berapa banyak The Fed dapat memperlonggar kebijakan di pertemuan berikutnya, bahwa ketidakpastian tidak menghalangi sebuah kemerosotan yang sedang berlangsung dalam mata uang Amerika Serikat," kata analis Wells Fargo, Vassili Serebriakov.
Pada akhir perdagangan di New York, pound Inggris diambil 1,6010 dolar, naik dari 1,5895 dolar pada Rabu. Dolar jatuh ke 0,9522 franc Swiss dari 0,9582. Dolar Australia juga terus bangkit terhadap mata uang Amerika, mendekati paritas pada 0,9920 dolar AS.