EKBIS.CO, JAKARTA--Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengklaim realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bank-bank BUMN hingga September 2010 mencapai Rp 7,6 triliun atau naik 58,44 persen dari target bawah Rp 13,1 triliun, atau 42,58 persen dari target atas Rp 18 triliun. Adapun realisasi KUR tersebut didominasi oleh KUR mikro milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk yang mencapai 43,8 persen.
"Hingga saat ini realisasi KUR mencapai Rp 7,6 triliun. Bank terbesar yang menyalurkan KUR yaitu BRI, dengan KUR mikro dan ritelnya sebesar 43,8 persen," kata Menteri BUMN, Mustafa Abubakar di Jakarta, Senin (18/10).
Secara kumulatif, total realisasi penyaluran KUR per 30 September 2010 mencapai Rp 25,8 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 3.279.764 unit. Mustafa mengungkapkan, sektor ekonomi yang banyak menyerap KUR yaitu sektor perdagangan, restoran dan hotel, yang mencapai 66 persen.
Sedangkan sektor pertanian, pertambangan, industri pengolahan menyerap sebesar 17 persen. Adapun provinsi yang paling banyak menyerap KUR adalah Jawa Timur sebesar 13,5 persen dari total penyaluran KUR, sedangkan provinsi yang terendah yaitu Maluku Utara sebesar 0,6 persen.
Setelah BRI, Mustafa menyebutkan bank BUMN yang tercatat paling banyak menyalurkan KUR yaitu, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk. PT Bank Bukopin Tbk, dan PT Bank Syariah Mandiri. Mustafa menyebutkan KUR mikro milik BRI mencapai Rp 3,653 triliun dari 3.154.968 debitur, sedangkan KUR ritelnya mencapai Rp 2,928 triliun dari 43.610 debitur.
Selanjutnya, di posisi kedua, yaitu PT Bank Mandiri Tbk dengan realisasi penyaluran KUR sebesar Rp 1,114 triliun kepada 40.162 debitur. Kemudian posisi ketiga, PT Bank Negara Indonesia Tbk sebesar Rp 829,996 miliar kepada 14.306 debitur. Termasuk juga tambahan penyaluran KUR dari PT Bank Tabungan Negara Tbk, PT Bank Bukopin Tbk dan Bank Syariah Mandiri, yang merata.
Sebelumnya, Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, mengatakan penyaluran KUR ke sektor hulu seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan baru mencapai 16 persen dari target sebesar 25 persen selama 2010. "Pemerintah mengupayakan 25 persen dari target KUR Rp 13,1 triliun disalurkan ke sektor hulu.
Hingga kuartal II 2010 mencapai sekitar 16 persen," katanya, beberapa waktu lalu. Menurut Hatta, penetapan target penyaluran KUR sebesar 25 persen ke sektor hulu merupakan upaya untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada usaha
mikro dan kecil. Dia menyebutkan, dari target penyaluran KUR sebesar Rp 13,1 triliun yang ditetapkan pemerintah, hingga saat ini penyaluran KUR sudah mencapai Rp 7,6 triliun atau 58,44 persen. "Itu perhitungan mulai Maret-April, sehingga kami optimistis penyaluran selama 2010 akan melampaui Rp 13,1 triliun," ungkapnya.