EKBIS.CO, SOLO--Di tengah iklim yang kurang menguntungkan untuk pertanian, Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo tetap optimis angka ramalan (Aram) produksi beras Jateng 2010 yakni 2,9 juta ton dapat tercapai pada akhir tahun mendatang. Pasalnya, 15 kabupaten di Jateng tercatat sudah panen pada Oktober ini.
“Sampai bulan ini yang panen lebih dari 5 ribu hektar sudah ada 15 kabupaten di Jateng sehingga Aram bisa tercapai. Yang dibawah 5 ribu hektar itu juga masih ada, “ ujarnya ditemui di Solo seusai acara Pencanangan Kesatuan Gerak PKK, KB-Kesehatan tingkat Provinsi Jawa Tengah, Senin (18/10).
Angka Aram tersebut naik dibandingkan 2009 yang menyebutkan Jateng surplus beras hingga 2,6 juta ton. Dengan angka itu, Jateng menyumbang 16 persen ketersediaan pangan nasional.
Diakuinya, hama wereng sempat menyerang sawah di 27 kab/kota se-Jateng. Namun, hal itu ternyata tidak berpengaruh besar terhadap produksi beras di Jateng. “Wereng hanya menyerang 0, 22 persen dari 1,7 hektar sawah sehingga sangat kecil pengaruhnya terhadap produksi beras, “ ungkapnya.
Disebutkannya, Depot logistik (dolog) di Jateng masih menyimpan sekitar 60,8 persen cadangan beras atau 500 ribu ton beras. Sementara kebutuhan beras satu tahun penduduk Jateng sekitar 450 ribu ton. Ditambah dengan lumbung petani dan pihak swasta, maka dirinya yakin persediaan beras untuk masyarakat Jateng saat ini telah dialokasikan aman hingga bulan Februari tahun depan. “Panen masih ada, gudang dolog masih ada, beras rakyat juga masih ada. Kalau bicara soal ketahanan pangan, di Jateng hal itu tidak ada masalah,” imbuhnya.
Ketahanan pangan di Jateng, juga semakin aman melihat perhitungan waktu tanam padi di Jateng. Bagi petani yang saat ini sudah panen karena ada hujan dapat kembali menanam pada Oktober atau November. Dengan perhitungan tersebut, petani dapat memanen kembali pada Februari-Maret 2011 mendatang. “Dengan perhitungan persediaan Dolog, lumbung, serta pihak swasta, ditambah mulai dilakukakannya penanaman gado pada Oktober ini, yang dipanen bulan Februari tahun depan, maka Jateng bisa mensuplai 16 persen kebutuhan beras nasional,” terang Gubernur.