EKBIS.CO, JAKARTA--Penguatan signifikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan sebelumnya, memicu aksi ambil untung (profit taking) sehingga pada penutupan indeks BEI Senin petang ditutup melemah 30,113 poin.
IHSG BEI turun 0,84 persen ke posisi 3.566,918. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 juga ditutup melemah 7,163 poin (1,07 persen) ke posisi 661.755.
Analis Lautandana Sekuritas, Willy Sanjaya, di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa melemahnya indeks BEI dianggap investor wajar, karena saat ini adalah waktu yang tepat untuk profit taking. "Indeks turun wajar, harga saham juga sudah naik cukup tinggi jadi profit taking wajar dilakukan," katanya.
Selain itu pelemahan bursa-bursa kawasan regional turut mendorong pelemahan indeks BEI, seperti Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong turun 288,25 poin (1,21 persen) menjadi 23.469,38, indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo turun 1,76 (0,02 persen) ke posisi 9.498,49, indeks Straits Times di bursa Singapura melemah 23,00 poin (0,72 persen) menjadi 3.181,27.
Ia menambahkan, indeks BEI juga sudah memasuki area overbought (jenuh beli) terlihat pada perdagangan pekan kemarin yang bergerak kurang ramai. "Pasar sudah overbought, sehingga pada perdagangan hari ini terjadi koreksi," katanya.
Diprediksi, lanjut dia, pada perdagangan indeks BEI besok Selasa (18/10), IHSG akan melanjutkan pelemahan. IHSG akan bergerak pada support ressistance 3.535-3.589.
Volume perdagangan siang ini mencapai 5,230 miliar saham dengan nilai Rp 3,075 triliun dari 118.527 kali transaksi. Saham naik sebanyak 72 saham, saham yang turun sebanyak 166, dan 59 belum bergerak harganya.