EKBIS.CO, JAKARTA--Bank Mandiri menyatakan komitmennya untuk mendukung pengembangan industri ramah lingkungan. Bentuk dukungan berupa pemberian kredit untuk kategori industri tersebut. Hingga Juni 2010, bank plat merah ini sudah menyalurkan kredit Rp 49,6 triliun ke sektor ini.
‘’Kami menyadari bahwa peranan perbankan sangat penting bagi pengembangan industri yang ramah lingkungan,’’ kata Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Fransisca Nelwan Mok, Selasa (19/10).
Bank Mandiri, tambah dia, mengajak nasabahnya untuk memanfaatkan potensi bisnis ramah lingkungan untuk bisa tumbuh lebih baik. Hingga Juni 2010, sebut Fransisca, penyaluran kredit Bank Mandiri ke sektor yang berpotensi dalam skema Clean Development Mechanism (CDM) alias ramah lingkungan ini mencapai Rp 49,6 triliun.
Dari jumlah tersebut, Rp 35,4 trliun disalurkan ke industri perkebunan, Rp 3,1 triliun ke pembangkit listrik, dan Rp 0,9 triliun ke industri semen. Kemudian, Rp 2,7 triliun ke industri logam, Rp 3,9 triliun ke industri transportasi, dan Rp 3,6 triliun ke industri kertas.
Beberapa nasabah Bank Mandiri yang bergerak di sektor ini, tambah Fransisca, antara lain PT Indocement Tunggal Prakarsa dan Grup Sungai Budi. Keduanya telah mengantongi sertifikat karbon (CER). Indocement, kata Fransisca, telah mengembangkan proyek penurunan emisi kabondioksida (CO2). Yaitu melalui penggunaan bahan baku alternatif yang ramah lingkungan dan proyek pembangkit listrik berbahan bakar biofuel.
Sedangkan grup Sungai Budi, ujar Fransisca, memanfaatkan limbah produksi pabrik tepung tapioka sebagai sumber bahan bakar listrik.