EKBIS.CO, TOKYO--Seorang pejabat terkemuka Dana Moneter Internasional, Rabu, menyambut kenaikan suku bunga pertama China dalam hampir tiga tahun dan mengatakan langkah tersebut harus mengarah pada keseimbangan yang lebih baik dari perekonomian negara itu. "Hal ini sejalan dengan kebijakan umum mereka," wakil direktur pelaksana IMF John Lipsky mengatakan kepada wartawan saat berkunjung ke Tokyo.
Dia berbicara sehari setelah Beijing mengumumkan bahwa mereka akan menaikkan suku bunga acuan pinjaman dan deposito satu tahun masing-masing sebesar 0,25 persentase poin dalam upaya Beijing untuk mengatasi inflasi dan harga properti yang melonjak.
Lipsky juga menyebut reformasi yuan China sebuah "proses yang berkelanjutan" dan menambahkan bahwa "pemerintah telah mengumumkan kebijakan kenaikan fleksibilitas mata uang sebagai bagian dari pendekatan luas menuju menyeimbangkan ekonomi".
Langkah tingkat suku bunga datang setelah Bank Dunia mengimbau Cina untuk membiarkan mata uang yuan menguat, yang katanya akan membantu memerangi kenaikan harga dan meningkatkan konsumsi domestik.
Lipsky berada di Tokyo untuk pertemuan singkat dengan Menteri Keuangan Jepang Yoshihiko Noda menjelang pertemuan para kepala keuangan Kelompok 20 ekonomi terkemuka akhir pekan di Korea Selatan.
Lipsky dan Noda terutama membahas upaya Jepang untuk bangkit dari krisis ekonomi dua dekade, termasuk pelonggaran moneter baru-baru ini oleh Bank Sentral Jepang.