Sabtu 23 Oct 2010 01:50 WIB

Produksi CPO Tahun Ini Diperkirakan Capai 22 Juta Ton

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA--Produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) nasional pada tahun ini, dengan luas lahan perkebunan kelapa sawit sekitar 7,3 juta hektare, diperkirakan mencapai 22 juta ton. "Lebih banyak dari tahun lalu yang berkisar antara 20 juta ton sampai 21 juta ton saja," kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joefly Bahroeny, di Jakarta, Jumat (22/10).

Joefly berharap 16 juta ton dari total produksi minyak sawit mentah tahun ini bisa diekspor. "Kalau sampai bulan Agustus saja ekspor CPO sudah mencapai sembilan juta ton, saya yakin akhir tahun bisa sampai 16 juta ton," katanya.

Ia menambahkan, harga minyak sawit mentah dunia yang dalam beberapa pekan ini menembus 1.000 dolar AS per ton akan memberikan lebih banyak keuntungan dalam kegiatan ekspor. Dia menjelaskan bahwa dengan luas area perkebunan kelapa sawit yang ada dan berbagai upaya peningkatan produktifitas yang sekarang dilakukan maka peningkatan produksi menjadi 22 juta ton selama 2010 akan bisa dicapai.

Menurut dia, saat ini perkebunan kelapa sawit Indonesia menghasilkan rata-rata sekitar 3,2 ton minyak sawit mentah per hektare per tahun, masih jauh lebih rendah dari produktifitas perkebunan sawit Malaysia yang mencapai 6-7 ton per hektare per tahun. "Tapi pemerintah sudah membantu intensifikasi pengelolaan perkebunan sawit rakyat supaya produktifitas bisa ditingkatkan menjadi empat ton minyak sawit mentah per hektare per tahun," katanya.

Menurut dia, intensifikasi pengelolaan perkebunan kelapa sawit, terutama perkebunan kelapa sawit rakyat, bisa mendongkrak peningkatan produktifitas karena luas area perkebunan rakyat diperkirakan mencakup 52 persen dari keseluruhan areal perkebunan sawit yang ada. "Jadi peningkatan produktifitas sangat tergantung dari bagaimana kita menggerakkan intensifikasi perkebunan sawit rakyat," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement