EKBIS.CO, JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat (22/10) sore, turun sembilan poin menjadi Rp 8.937 - Rp 8.947, karena pelaku pasar aktif melepas rupiah. Direktur Currency Management Group, Farial Anwar di Jakarta, mengatakan, koreksi harga terhadap rupiah makin kuat karena pelaku pasar lebih cenderung membeli dolar AS.
Hal ini sejalan dengan membaiknya dolar AS di pasar global, katanya. Ia menjelaskan bahwa pelaku pasar, khususnya asing lebih percaya memegang dolar ketimbang mata uang Indonesia, apalagi mata uang asing itu menguat menjelang pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20.
Menurut dia, pertemuan para menteri keuangan G-20 yang dimulai Jumat ini di Korea Selatan, di mana para peserta akan mencoba untuk menyelesaikan sengketa mata uang yang membayangi upaya untuk membangun ekonomi dunia yang lebih kuat. 'Greenback' saat ini menguat dalam perdagangan mata uang Tokyo, ucapnya.
Membaiknya dolar, lanjut dia, mengakibatkan rupiah mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Biasanya mata uang Indonesia apabila naik atau turun hanya dalam kisaran dua poin sampai lima poin. Karena itu koreksi harga terhadap rupiah saat ini dinilai cukup besar, katanya.
Menurut dia, koreksi terhadap rupiah dinilai wajar, karena dolar AS menguat, namun hal ini berlangsung lama karena pelaku asing akan kembali membeli rupiah. Apalagi rupiah diperkirakan akan dapat mencapai level Rp8.900 per dolar pada bulan depan, kata Farial Anwar.