EKBIS.CO, BOGOR--Kementerian Pertanian perkirakan produksi padi meningkat hingga 2,5 persen atau mencapai 65,9 juta ton gabah kering giling (GKG). Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisnamurthi memperkirakan Angka Ramalan (Aram) III berkisar 2,0-2,5 persen.
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan Aram II sebesar 1,17 persen. "Aram III memang belum keluar secara resmi dari BPS (Badan Pusat Statistik), tapi hitungannya segitu," katanya kepada wartawan di Institut Pertanian Bogor (IPB), Selasa (26/10).
Estimasi Aram III di kisaran dua persen ini, kata dia, merupakan capaian yang wajar. Mengingat, 30 tahun terakhir capaiannya bergerak di kisaran tersebut. Namun, dia mengingatkan Aram III tidak akan sampai tiga persen. Memang, dua tahun belakangan terjadi capaian fantastis, lebih dari tiga persen. "Itu kejadian luar biasa pada 2008-2009, di mana peningkatan produksi mencapai lima persen," katanya.
Jika peningkatan ini terealisasi penuh, berarti produksi beras tahun ini mencapai 36,9 juta ton. Dengan asumsi, dari satu kilogram gabah yang digiling dapat menjadi 0,56 kg beras. Menteri Pertanian, Suswono pernah mengatakan, konsumsi beras nasional sekitar 33 juta ton. Artinya, tahun ini terdapat kelebihan pasokan beras atau surplus sebanyak tiga juta ton.
Terkait impor beras, Bayu menekankan, hal itu dilakukan untuk menambah stok Badan Urusan Logistik (Bulog) dan tidak diperuntukkan bagi jalur distribusi langsung ke masyarakat. Dia mengatakan, sedapat mungkin beras impor itu hanya mampir di pelabuhan dan langsung dikirim ke daerah-daerah di luar Jawa yang membutuhkan.