EKBIS.CO, JAKARTA--Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menegaskan hujan abu akibat letusan Gunung Merapi tidak mengganggu sistem telekomunikasi di Yogyakarta dan Jawa Tengah. "Hujan abu terbukti tidak mengganggu gelombang elektromagnetik antar-BTS sehingga layanan telekomunikasi di Yogyakarta dan Jawa Tengah tetap bisa berjalan lancar," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo, Gatot S. Dewa Broto, di Jakarta, Jumat (5/11).
Ia mengatakan, hampir seluruh operator telah beroperasi di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah sehingga proses pemulihan dan sistem layanan telekomunikasi pasca-letusan Merapi dapat ditangani seketika. Hujan abu vulkanik yang semakin hebat dalam beberapa hari terakhir juga dilaporkan tidak mengganggu sistem telekomunikasi antar-BTS. "Ini berbeda dengan kondisi yang terjadi di Mentawai pasca-tsunami, karena di sana operator yang beroperasi hanya Telkom dan Telkomsel," katanya.
Gatot mengatakan, di Yogyakarta dan Jawa Tengah, operator telekomunikasi telah lebih dahulu tahu dan tanggap untuk melakukan respon menghadapi bencana. Seperti yang terjadi Jumat dini hari (5/11), ketika Merapi kembali memuntahkan awan panas yang mendorong diperluasnya radius aman yakni 20 km dari puncak Merapi, tidak dilaporkan adanya persoalan berarti dalam hal layanan telekomunikasi. "Memang terjadi kenaikan trafik dua kali lipat untuk layanan seluler sejak kemarin siang (Kamis, 4/11)," katanya.
Dan puncak lonjakan trafik terjadi pada Jumat pagi (5/11) saat Shubuh tiba ketika masyarakat di luar Yogyakarta dan Jawa Tengah baru menyadari adanya letusan susulan Gunung Merapi. Puncak lonjakan trafik telekomunikasi seluler terjadi di Yogyakarta dan sekitarnya, Magelang, Klaten, dan Boyolali."Lonjakan paling tinggi terpusat di Yogyakarta," katanya.
Namun sejauh ini, dengan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam sektor telekomunikasi, layanan dan sistem telekomunikasi di Yogyakarta dan Jawa Tengah baik mobile, FWA, maupun fix line tidak mengalami persoalan alias tetap berfungsi normal.